Pertalite Bercampur Air di Tuban, Pertamina Bilang Kena Air Hujan

Indikasi pertalite bercampur air hujan yang berhasil diketahui saat akan di salurkan ke dalam bak penampungan BBM di SPBU di Tuban ini juga diperkuat dengan hasil investasi yang dilakukan oleh tim Pertamina di lapangan. Saat itu, tim menemukan indikasi air di mobil tangki yang diduga akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dari siang sampai malam pada Jumat (16/12/2022) lalu.

"Hasil investasi tim juga menemukan jika ada indikasi air hujan masuk ke dalam truk tangki BBM dari beberapa celah-celah, karena itu pertalite bercampur air," jelasnya.

Pertamina sendiri, kata Deden, telah melakukan langkah-langkah proses pengujian BBM sesuai dengan standard prosedur dan ketentuan atau spesifikasi dari Dirjen Migas terkait penimbunan BBM di tangki timbun FT Tuban dan juga telah melaksanakan pemeriksaan mutu terhadap mobil tangki yang melakukan penyaluran dari FT Tuban. 

"Tidak ada konsumen yang dirugikan dalam hal ini, karena BBM tercemar air belum sampai masuk ke tangki timbun SPBU. Jadi sebenarnya hal ini tidak perlu diberitakan karena tidak ada masyarakat yang kita rugikan," terangnya.

Disamping itu kata Deden, seluruh pengiriman BBM yang diduga terkontaminasi air sudah dikomunikasikan ke pihak SPBU untuk proses pengembalian ke FT Tuban untuk kemudian dilakukan pengiriman kembali sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen, dengan pengiriman BBM dan armada mobil tangki yang baru.

"Saat ini terpantau kegiatan penyaluran dari FT Tuban sudah berjalan normal dan FT Tuban tetap beroperasi seperti biasa. Kepada masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir dengan kualitas BBM di wliayah Tuban, dan agar membeli sesuai keperluan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, petugas SPBU di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, dan SPBU Mulung, Kecamatan Merakurak, Tuban mengembalikan truk tangki BBM. Truk itu dikembalikan karena pertalite yang dikirim bercampur dengan air.