Madiun, IDN Times - Berbeda dengan ekspektasi pada umumnya menjelang Hari Raya Idul Adha, operasi pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkopum) Kabupaten Madiun sepi peminat.
Pasar murah ini diselenggarakan di Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, pada Jumat (14/06/2024). Tidak banyak warga yang berbelanja pada pasar murah ini.
Biasanya, menjelang hari besar keagamaan, warga berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur, minyak goreng, hingga bawang merah dan bawang putih. Namun, kali ini berbeda. Sejak dimulai pukul 10.00 WIB, hanya sedikit warga yang datang untuk berbelanja.
Bahkan hingga menjelang pukul 11.00 WIB, jumlah pembeli belum mencapai sepuluh orang. Kabid Perdagangan Disperdagkopum Kabupaten Madiun, Hendah Dwi Wijayani, beralasan bahwa minat masyarakat cenderung biasa saja karena harga dan persediaan bahan pokok masih stabil.
"Kami menggelar operasi pasar sejak Senin kemarin, berkelanjutan setiap hari dengan menggandeng Bulog menyediakan beras SPHP dan Premium," kata Hendah.
Meski minat belanja masyarakat biasa saja, Disperdagkopum tetap konsisten menggelar operasi pasar murah di berbagai titik untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang Idul Adha.
Dalam operasi pasar ini, Disperdagkopum bersama Bulog menyediakan bahan pokok seperti gula, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, dan telur dengan stok terbatas.
"Karena harga saat ini stabil, stok yang kami bawa juga tidak banyak. Harga bahan pokok yang kami jual cukup terjangkau, mulai dari Rp14.500 hingga Rp24.000," pungkasnya.
Katmanti, salah satu pembeli, mengungkapkan bahwa selisih harga di operasi pasar murah cukup jauh dibandingkan dengan harga pasar.
"Selisih Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Kalau sepi mungkin karena banyak yang masih di sawah, atau masyarakat memang lagi paceklik, kan saat ini juga jelang masuk sekolah. Butuh biaya lebih. Ya harapannya, operasi pasar tetap digelar rutin agar harga tidak naik," pintanya.
Operasi pasar murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, meski antusiasme kali ini tidak terlalu tinggi.
"Semoga ke depannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan semakin diminati oleh masyarakat," pungkas Katmanti.