Pasar Mangge Terbakar, Pedagang Berharap Bantuan Pemkab Magetan
Magetan, IDN Times - Kebakaran terjadi di Pasar Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Senin dini hari (7/10). Sebanyak enam kios pedagang ludes terbakar api. Kerugian material ditaksir lebih dari Rp300 juta.
Jumlah kerugian itu dihitung dari bangunan dan barang dagangan yang terbakar. Adapun komoditas yang ludes dilalap api meliputi sembako, rokok, kosmetik, dan aneka jajanan dalam kemasan milik empat pedagang.
1. Kios yang terbakar milik empat pedagang
Rini Sulistyowati, koordinator pedagang pasar setempat mengatakan, enam kios itu milik Kholil (52); Karti (55); Budi Siswanto (41); dan Tutik (60). Masing-masing di antaranya mengalami kerugian bervariasi, antara Rp50 hingga Rp100 juta.
"Barang dagangannya terbakar semua," kata Rini ditemui di Pasar Desa Mangge, Kecamatan Barat, Magetan.
2. Tiga mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi
Ia memperkirakan, penyebab kebakaran disebabkan karena korsleting listrik dari kios milik Kholil. Kemudian, api membesar hingga asap hitam mengebul.
"Untuk penyebab pastinya biar diselidiki polisi," ujar Rini.
Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah warga yang berada di pasar panik. Sebagian di antaranya berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air dengan ember. Upaya menghubungi petugas Polsek Barat yang diteruskan ke Bagian Pemadam Kebakaran Pemkab Magetan juga dilakukan.
Sebanyak tiga unit mobil tangki air meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan pembasahan enam kios yang terbakar. Sekitar 60 menit kemudian, api berhasil dipadamkan.
3. Pedagang berharap pemkab segera perbaiki kios yang terbakar
Sutomo, suami Kartu, salah seorang pedagang yang kiosnya juga ikut terbakar berharap agar Pemkab Magetan segera turun tangan. Dia ingin pemkab memperbaiki lapak yang dilalap api. Dengan demikian, sejumlah pedagang bisa kembali berjualan.
"Sekarang memang sedih, tapi saya tetap akan kembali berjualan setelah kios diperbaiki," ujar pedagang sembako ini.
Menurut dia, kebakaran di Pasar Desa Mangge pernah terjadi sekitar tahun 2002. Saat itu, jumlah kios yang terbakar lebih dari sepuluh kios. Sutomo juga salah satu pedagang yang kiosnya ikut terbakar.
