Surabaya, IDN Times - Kabiddokes Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol M. Khusnan Marzuki memastikan bahwa memang sudah ada 53 jenazah teridentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga korban ambrulnya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Khusnan menambahkan, 53 jenazah itu dalam kondisi yang berbeda-beda. Ada yang utuh. Ada pula yang penggabungan dengan temuan kantong jenazah. Sehingga, jika dirinci, saat ini sisa kantong jenazah yang belum teridentifikasi bukan 14, melainkan 11 kantong jenazah.
"Kami cek kembali kantong jenazah ternyata ada 11 kantong jenazah. Ada beberapa body part yang masih ada," ujarnya, Senin (13/10/2025).
Dari sisa kantong jenazah yang belum teridentifikasi, Khusnan mengakui bahwa Tim DVI mengalami kesulitan. Utamanya untuk mengidentifikasi potongan tubuh. Saat ini, pihaknya hanya mengandalkan hasil tes DNA yang dikirim ke laboratorium Mabes Polri.
"Kesulitannya identifikasi karena posisinya tidak lengkap dan tidak ada tanda-tanda khusus pada body part yang ada, kami hanya bisa bergantung pada DNA, ada dua hari lebih lambat dari body yang besar, nah ini ada yang belum cocok, murni hanya bergantung pada DNA," terangnya.
Namun, Khusnan enggan berspekulasi dan menjelaskan secara rinci kapan seluruh hasil DNA bisa keluar. Ia berharap hasil DNA dapat secepatnya keluar untuk merampungkan jenazah yang belum teridentifikasi.
"Ini kan masih proses identifikasi, harapan kami tidak lama lagi keluar hasilnya, karena membutuhkan waktu, beda dengan hari pertama kedua dan ketiga, sehingga harapan kami bisa tahu korban (yang belum teridentifikasi) keluarganya siapa," pungkasnya.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Masih 11 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny, Tim DVI Ungkap Kendalanya

Proses penyerahan jenazah korban Ponpes ambruk ke keluarga. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Intinya sih...
53 jenazah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Sisa 11 kantong jenazah belum teridentifikasi karena kesulitan mengidentifikasi potongan tubuh, hanya bergantung pada hasil tes DNA.
Kabiddokes Polda Jawa Timur berharap hasil DNA secepatnya keluar untuk merampungkan identifikasi korban yang belum teridentifikasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Editorial Team
EditorZumrotul Abidin
Follow Us