Ponorogo, IDN Times - Polres Ponorogo menduga penyebab terbakarnya ruang penyimpan peralatan pramuka di Pondok Modern Darussalam Gontor 2 karena korsleting listrik. Dugaan itu setelah tim inafis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga Selasa sore (21/1).
"Kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik," kata Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto saat dihubungi IDN Times, Rabu (22/1).
Dari hasil penyelidikan, ia menuturkan, titik kebakaran bermula dari bilik Pramuka paling ujung selatan dan merembet ke bilik lainnya dalam bangunan itu. Akibatnya, pihak pondok yang berlokasi di tepi jalan raya Ponorogo - Pacitan yang masuk wilayah Desa Madusari, Kecamatan Siman mengalami kerugian sekitar Rp 150 juta.
Nilai kerugian material sebanyak itu untuk sejumlah peralatan pramuka seperti tenda dan tongkat yang ludes terbakar. Selain itu, sejumlah bagian bangunan juga hangus.
Kebakaran di kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor 2 terjadi pada Selasa (21/1) siang. Api diketahui berkobar dari salah satu sudut bangunan sekitar pukul 11.30. Sejumlah santri yang sebelumnya mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas (gedung lain) semburat. Mereka bersama sejumlah ustad berusaha memadamkan api secara bergotong royong.
Adapun cara yang dilakukan dengan menyiramkan air yang ditampung di ember. Juga, menyemprotkan air dengan menggunakan slang. Bahkan, sebagian di antaranya naik ke atap untuk upaya pemadaman tersebut.
Tak berselang lama, tiga mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Ponorogo tiba di lokasi kejadian. Upaya penyiramam air dilakukam untuk memadamkan api.
Tidak hanya itu, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pondok Gontor juga terjun ke lokasi. Demikian halnya tiga mobil tangki air milik BPBD yang menyediakan pasokan air juga ikut turun tangan. Api berhasil dipadamkan setelah dua jam pemadaman dilakukan.