Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Investasi Usaha Parsel, Perempuan di Malang Kena Tipu Ratusan Juta

ilustrasi penipuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Malang, IDN Times - Malang benar nasib Alfida Nur Kholifah (31) warga Kecamatan Sukun, Kota Malang. Ia berniat membantu kawannya untuk berinvestasi di usaha parsel, tapi kebaikannya malah dimanfaatkan sehingga ia rugi ratusan juta rupiah.

1. Alfida mengaku ditipu teman yang dia kenal 2 tahun lalu

Ilustrasi parsel Keranjang Natal Cangkir Set (shopee.co.id/Golden Season)

Alfida menceritakan jika orang yang menipu dirinya adalah perempuan berinisial PA warga Kelurahan Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Ia mengenal PA sejak Oktober 2023 lalu setelah dikenalkan oleh temannya. Alfida memang mengenal PA sebagai pengusaha parsel yang berisi buah-buahan.

Suatu hari, PA bercerita pada Alfida kalau usaha parsel buahnya sedang kebanjiran order hingga ia kewalahan menerima pesanan. Tapi, PA mengaku kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya ini, jadi ia menawari PA sebagai pemodal.

"PA ini menawarkan investasi parsel buah dengan keuntungan sebesar 20 persen. PA ini juga menceritakan kisah sedihnya kalau ibunya mengalami sakit keras, jadi ia menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga," terangnya pada Rabu (29/1/2025).

Akhirnya Alfida iba dengan cerita PA, ia kemudian bersedia menjadi pemodal dengan jangka waktu kontrak investasi selama 3 bulan yaitu Oktober, November, dan Desember 2023. Tak tanggung-tanggung, Alfida berinvestasi total Rp100 juta.

"Saat bulan Oktober 2023 saya beri uang sebesar Rp60 juta, kemudian di bulan November 2023 saya beri uang Rp40 juta. Waktu itu saya percaya-percaya saja karena di story Whatsapp-nya dia menunjukkan pembuatan parsel buahnya, termasuk pencairan keuntungan," ungkapnya.

2. PA mulai menunjukkan keanehan pada Desember 2023

Ilustrasi handphone (HP). (IDN Times/Arief Rahmat)

Keanehan PA mulai terlihat saat di bulan Desember 2023, Alfida tak mendapat hasil dari investasi tersebut. Saat dihubungi, PA mulai membuat alibi kalau dirinya menjadi korban penipuan. Nomor WhatsApp Alfida juga tiba-tiba diblokir oleh PA.

"Awalnya saya tagih baik-baik dan PA ini mengaku ke saya kalau kena tipu pembelian anggur muscat sebesar Rp200 juta. Tapi saat ditanya terkait nota maupun bukti-bukti pembayaran lainnya, dia tidak bisa menunjukkan dan malah mengancam serta nomor WA saya diblokir," bebernya.

Alfida kesal dengan perilaku PA, jangankan mendapatkan untung, uang Rp100 juta yang ia investasi bahkan tak bersisa. Suami Alfida bahwa telah menghubungi PA untuk minta pertanggungjawaban atau memviralkan penipuan ini, tapi PA justru mengancam balik suami Alfida.

3. Ternyata sudah banyak korban PA saat Alfida memviralkan kasus ini

ilustrasi penipuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Karena tak kunjung bertanggung jawab, Alfida akhirnya memposting kasus ini ke media sosial Facebook tepatnya di grup Komunitas Peduli Malang-Asli Malang. Setelah diposting, ternyata bermunculan korban lain dari PA di kolom komentar. Ia sudah mendata para korban yang kini jumlahnya mencapai 24 orang.

Oleh karena itu, ia bersama 3 korban lainnya melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Malang. Ia juga telah mengumpulkan bukti-bukti mulai dari sirat kontrak hingga screenshoot chat dengan PA.

"Saya sama tiga korban lainnya sudah melapor ke Polres Malang tangga 22 Januari (2025) lalu. Saya rasa, jumlah korbannya ini masih banyak tapi masih takut speak up," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us