Surabaya, IDN Times - Pria asal Surabaya bernama Joko S (27), diringkus Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim lantaran melakukan penipuan. Tersangka menggunakan lambang Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya untuk menawarkan lowongan kerja kepada para korbannya.
"Pelaku menawarkan bahwa Konjen AS di Surabaya membuka lowongan pekerjaan. Apabila korban bersedia melamar pekerjaan, tersangka meminta persyaratan," ujar Wadirkrimsus Polda Jatim, AKBP Arman Asmara, Senin (10/12).
Untuk meyakinkan korbannya, tersangka juga mencantumkan sejumlah persyaratan, yakni fotocopy dan dokumen asli sertifikat welding, dan dua foto ukuran 3x4. Selain itu, tersangka juga meminta para korbannya menyediakan uang senilai Rp2 juta sebagai biaya administrasi. Menurutnya uang tersebut nantinya digunakan untuk pembelian sepatu, seragam, kaca mata, serta helm safety.
Setelah memenuhi persyaratan dan membayar lunas biaya administrasi, korban justru tak kunjung menerima kepastian. "Sudah ada 6 korban dengan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp12 juta. Tersangka menjanjikan korban akan mendapat gaji Rp6 juta per bulan," tambah Arman.
Arman membeberkan kalau tersangka pernah bekerja di Konjen Amerika Serikat di Surabaya sebagai pergudangan selama dua tahun. Sebelum akhirnya tersangka ditangkap polisi terkait kasus narkoba dan mendekap di Lapas Madiun selama kurang lebih 10 tahun, yakni dari 2008 hingga 2018.
"Jadi tersangka ini baru keluar pada Maret 2018. Sebelumnya dipenjara di Lapas Madiun dari 2008 terkait kasus barkoba," kata Arman.
Bukannya tobat, usai menjalani hukuman, tepatnya Oktober 2018, tersangka menjalankan penipuan dengan memanfaatkan lambang Konjen AS. Mulanya, tersangka membuat akun Whatsapp dengan menggunakan foto Staf HRD Konjen AS di Surabaya berinisial BN.
Kemudian, ia mengirimkan pesan berantai kepada para korban dengan menggunakan akun tersebut. Pesan tersebut berupa pemberitahuan bahwa Konjen AS di Surabaya membuka lowongan pekerjaan dengan gaji Rp6 juta. "Untuk lebih meyakinkan korban, tersangka mengirim kartu nama palsu yang mengaku sebagai saudara BN yang mencantumkan logo Konjen AS di Surabaya," kata Arman.
Tersangka mengaku, melancarkan aksi tersebut seorang diri. Adapun logo Konjen AS di Surabaya yang digunakannya untuk melancarkan aksi penipuan, diunduh dan diedit menggunakan dua aplikasi. "Cara ngunduh dan ngeditnya saya belajar otodidak," kata Joko.
Tersangka terancam hukuman pidana ITE tentang manipulasi, penciptaqn, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik dengan tujuan agar seolah-olqh data yang otentik, serta penipuan sebagaimana dimaksud dalam pas 35 Jo pasal 51 ayat (1) UU RI nomor 19 tahin 2016tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008, dan pasal 378 KUHP.