Dinamika PDIP Sidoarjo, DPP Tunjuk Hari Yulianto Jadi Plt Ketua DPC

Surabaya, IDN Times - Internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo saat ini tengah terjadi dinamika. Ketua DPC, Sumi Harsono pun telah diganti oleh Hari Yulianto sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

Penunjukan tersebut tertuang dalam Keputusan DPP PDI Perjuangan No 1769/KPTS/DPP/VI/2025. Surat itu juga dibarengi dengan pembebastugasan Samsul Hadi sebagai Sekretaris DPC, dan penunjukan Bambang Riyoko sebagai Plt Sekretaris DPC.

Penunjukan ini diumumkan secara resmi oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sebagai bagian dari langkah konsolidasi internal partai dalam merespons dinamika struktural yang terjadi di tingkat kabupaten.

Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi 'Kanang' Sulistyono, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan hasil dari mekanisme internal partai yang telah berjalan sesuai aturan organisasi. Menurutnya, PDI Perjuangan selalu mengedepankan penanganan persoalan secara berjenjang dan tertib struktural. "Beberapa waktu lalu, memang ada dinamika di internal DPC PDI Perjuangan Sidoarjo yang kemudian menjadi perhatian serius. Akhirnya DPP memutuskan untuk membebastugaskan Sumi Harsono sebagai Ketua DPC dan Samsul Hadi sebagai Sekretaris DPC,” ungkap Budi Sulistyono, dalam rapat konsolidasi internal DPC PDI Perjuangan Sidoarjo di Aula Megawati Soekarnoputri kantor DPD Jatim, Sabtu (28/6/2025).

Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan, keputusan DPP sudah bersifat final dan harus dihormati serta dijalankan seluruh jajaran struktural partai. “Dalam organisasi kami, keputusan yang telah ditetapkan DPP adalah mandat organisasi," kata Kanang.

Kanang menyebut, semua kader harus taat dan disiplin menjalankan tugas. Untuk itu, ia berharap keputusan itu dapat menjadi momentum memperkuat konsolidasi internal partai. "Semua kader dan pengurus wajib menjalankannya dengan disiplin dan semangat loyalitas ideologis. Kami berharap, keputusan ini menjadi momentum untuk memperkuat konsolidasi internal dan mempercepat kerja-kerja politik dan kerakyatan di Sidoarjo,” tegas dia.

Mantan Bupati Ngawi yang juga kerap ini berharap Hari Yulianto dan Bambang Riyoko bisa segera menjalankan tugas-tugas kepemimpinan struktural partai di DPC Sidoarjo.“Kami berharap ke depan, konsolidasi di Sidoarjo bisa lebih kental. Ini momentum untuk membangun kembali kepercayaan internal maupun eksternal. Jangan lagi ada ruang untuk polarisasi di tubuh partai. Semua harus bekerja dalam semangat ideologi partai dan garis perjuangan rakyat,” tuturnya.

Sementara it Plt Ketua DPC, Hari Yulianto menegaskan, pihaknya segera melakukan langkah cepat dalam membenahi struktur organisasi dan membangun kembali soliditas di tubuh PDI Perjuangan Sidoarjo. Dirinya tidak akan bekerja sendirian, melainkan mengandalkan semangat gotong-royong seluruh pengurus. “Kami segera menggelar konsolidasi menyeluruh hingga ke tingkat ranting dan anak ranting. Ini penting agar barisan struktural partai kembali solid dan siap menghadapi berbagai agenda politik dan kerakyatan,” ujarnya.

Hari menegaskan bahwa kerja-kerja politik bukan semata untuk kepentingan partai, tapi juga untuk menghadirkan keberpihakan nyata kepada rakyat Sidoarjo, sebagaimana garis perjuangan ideologis PDI Perjuangan. “Kami ingin memastikan bahwa PDI Perjuangan tetap hadir sebagai partai pelopor. Konsolidasi bukan hanya menyangkut struktur, tapi juga ideologi dan semangat perjuangan. Kami ingin mengembalikan semangat gotong royong, kerja bersama, dan kepemimpinan kolektif,” tambahnya.

Anggota DPRD Jatim ini pun bakal membuka ruang dialog dengan berbagai elemen partai yang selama ini sempat mengalami ketegangan, demi membangun suasana kondusif dan produktif. “Saya akan ajak semua kader untuk kembali duduk bersama, membuka ruang komunikasi. Tugas kita sekarang adalah menata ulang barisan, menyusun program kerja yang berdampak langsung pada masyarakat, dan menyiapkan diri menyongsong agenda politik nasional maupun lokal,” tegas Hari.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada DPP dan DPD yang telah mempercayakan kepemimpinan sementara ini kepadanya. Jabatan itu, imbuhnya, adalah amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab, bukan sekadar posisi struktural.