Sementara dalam seminar kebangsaan, Kepala Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Drs. Agus Wahyudi mengatakan, pendidikan dan pembelajaran Pancasila perlu didorong agar lebih dikenal oleh generasi muda. Jika sektor ini lemah, yang menjadi taruhan adalah kelangsungan Republik Indonesia.
"Pendidikan moral harus berjalan secara natural berdasarkan konteks dan pengalaman. Oleh karena itu, kita perlu menghindari indoktrinasi karena demokrasi membutuhkan warga negara dengan kesadaran kritis, termasuk dalam mencerna pilihan-pilihan moral dan etik," jelasnya.
Sementara penulis buku 'Merahnya Ajaran Sukarno, Narasi Pembebasan Ala Indonesia’ Airlangga Pribadi Kusman yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut mengatakan, bahwa Indonesia saat ini mengalami krisis kepemimpinan, sehingga integritas dan etika sangat penting bagi para penyelenggara negara.
"Penting untuk memiliki pemahaman berdasarkan analisis terkait masalah ekonomi politik serta pijakan politisnya. Selain itu, penting juga menggali gagasan dan pemikiran Bung Karno di era digital seperti sekarang," ujarnya.