Bocah 4 Tahun Asal Madiun yang Hilang Ditemukan di Ngawi

- Kronologi ditemukanJenazah korban ditemukan pertama kali oleh pemancing bernama Joko Susanto, warga Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.
- Tangis pecah saat evakuasiProses evakuasi melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD berlangsung haru. Orang tua korban bahkan sempat pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan.
- Pentingnya pengawasan anakKejadian tragis ini menjadi pengingat tentang pentingnya pengawasan ekstra terhadap anak-anak, khususnya yang masih balita.
Ngawi, IDN Times – Kabar duka menyelimuti keluarga kecil asal Desa Cabean, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Setelah dinyatakan hilang secara misterius pada Kamis (7/8/2025), seorang bocah laki-laki berinisial A (4) akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di aliran Sungai Bengawan Madiun, Jumat (8/8/2025) pagi.
1. Ditemukan pemancing

Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh pemancing bernama Joko Susanto, warga Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, yang tak menyangka akan melihat pemandangan memilukan saat tengah merakit alat pancingnya.
“Awalnya saya kira boneka. Tapi setelah saya lihat lebih dekat, ternyata jasad anak kecil. Bajunya kuning, posisinya tengkurap, kakinya nggak kelihatan,” ungkap Joko.
Jasad A ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, di wilayah Desa Banget, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi atau sekitar 5 kilometer dari lokasi awal ia dilaporkan hilang.
2. Tangis pecah saat evakuasi

Proses evakuasi yang melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD berlangsung haru. Kedua orang tua korban bahkan sempat pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan saat melihat jasad anak mereka terbujur kaku.
Kapolsek Sawahan, AKP Yunus Kurniawan, menyebutkan bahwa korban dilaporkan hilang saat sedang istirahat di PAUD. Diduga, insiden ini terjadi karena lepas dari pengawasan orang tua maupun pengasuh.
"Hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka,” terang AKP Yunus.
3. Pentingnya pengawasan anak

Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan ekstra terhadap anak-anak, khususnya yang masih balita. Terlebih ketika berada di luar rumah atau di lingkungan bermain.