Tuban, IDN Times - Satu orang tewas dan puluhan rumah rusak berat, seusai angin puting beliung melanda Desa Manjung, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/12). Selain mengakibatkan sejumlah rumah rusak, angin puting beliung juga menumbangkan sejumlah pohon di desa setempat.
Camat Montong, Suwoto, saat dihubungi IDN Times, membenarkan kejadian tersebut. Saat itu hujan lebat disertai angin kencang melanda kawasan Montong dan menghancurkan bangunan bagian atap rumah warga.
Bencana puting beliung di Tuban itu menyebabkan satu orang meninggal dunia karena diduga terkena serangan jantung. Suwoto menceritakan saat hujan lebat dan angin puting beliung melanda, korban berada di sawah dan bergegas pulang menuju ke rumah. Belum sampai rumah, korban terpeleset dan meninggal dunia di tempat.
"Memang benar, warga saat itu sedang berada di sawah, karena ada angin kencang, korban berusaha pulang dan akhirnya terpeleset di sawah kemudian meninggal dunia," jelasnya.
Suwoto menjelaskan, ada beberapa daerah wilayah yang kerap menjadi langanan angin puting beliung. Wilayah-wilayah tersebut berada di dataran tinggi, seperti Desa Tanggul Angin. Desa ini dahulunya juga pernah diterjang bencana angin puting beliung. Namun, angin puting beliung yang terjadi saat ini tidak begitu parah.
Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan memberikan bantuan pada sejumlah rumah warga yang terkena imbas dari cuaca buruk angin puting beliung. Pihak kecamatan setempat juga mulai mendatanya.
"Warga juga berharap ada bantuan dari pemerintah dan kami sudah mengupayakan hal itu, beberapa saat sesudah kejadian, sejumlah warga Montong juga sudah memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpah bencana alam," katanya.
Akibat peristiwa tersebut, jumlah kerugian yang ditaksir mencapai jutaan rupiah. Hal ini karena, hampir sebagian kerusakan besar terjadi di bagian atap rumah warga. Setelah terjadi bencana alam berupa angin puting beliung, warga juga diminta untuk sementara waktu tidak mengunakan penerangan listrik, karena dikawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Suwoto berpesan kepada seluruh masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya angin puting beliung yang sewaktu-waktu bisa terjadi kembali. Apalagi, saat ini sudah memasuki musim penghujan.
"Tidak hanya itu, kami juga kerap mengimbau kepada kepala desa, agar mewaspadai banjir bandang, angin puting beliung, dan bahaya tanah longsor, yang sewaktu menerjang wilayah mereka masing-masing," imbuhnya.