Surabaya, IDN Times - Penyebaran virus Corona menjadi momok yang semakin besar di dunia. Organisasi kesehatan dunia (WHO) bahkan telah menetapkan status darurat global terhadap virus mematikan tersebut.
Tak hanya masalah kesehatan, virus Corona rupanya juga memengaruhi harga komoditas pangan di dalam negeri. Salah satunya adalah bawang putih yang sumber impor utamanya berasal dari Tiongkok.
Kenaikan harga bawang putih ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto sata melakukan inspeksi di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jumat pagi (31/1). Harga bawang putih kating menjadi Rp36 hingga 38 ribu dari harga normal Rp30 ribu. Agus menuturkan, kenaikan ini dikarenakan berkurangnya impor akibat virus Corona.
"Bawang putih, memang begini kita ini kan sedang ada masalah virus yang saya lihat," tuturnya seusai memeriksa harga di pasar.
Tiongkok memang merupakan sumber utama impor bawang putih Indonesia. Tahun lalu, setidaknya ada 60 ribu ton bawang putih asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Agus mengatakan, pihaknya belakangan ini memang cukup selektif untuk mengimpor bawang putih dari Tiongkok lantaran adanya virus corona.
"Kami akan selektif mengenai impor, terutama makanan dan minuman. Ini kami sedang koordinasi dengan kementerian lain untuk mengatasi situasi ini," tuturnya.
Kenaikan harga bawang putih di pasaran sudah terjadi, meskipun masih sedikit. Tetapi, Agus belum memutuskan akan melakukan impor bawang putih dari Tiongkok dalam waktu dekat. Ia masih akan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengimpor.
"Sampai saat ini kami belum menerima permohonan berkaitan dengan masalah bawang putih. Jadi kalau memang itu siap untuk diimpor, kami akan laksanakan, kalau memang itu diperlukan," pungkasnya.