Dampak Corona, Harga Gula Pasir di Pasaran Madiun Melonjak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun,IDN Times - Wabah virus Corona berdampak pada kenaikan harga gula pasir. Di pasaran Kabupaten Madiun, misalnya, harga komoditas yang memiliki rasa manis ini mencapai Rp17.500 per kilogram. Nilai beli itu melonjak Rp 3.500 dari Rp14 ribu pada pekan lalu.
"Salah satu pemicu kenaikan harga karena pemerintah menutup impor gula dampak dari wabah Corona," kata Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakop-UM) Kabupaten Madiun, Toni Eko Prasetyo, Rabu (11/3).
1. Kebutuhan gula pasir meningkat
Menurut dia, kenaikan harga juga disebabkan belum berlangsungnya masa giling di Pabrik Gula (PG). Di Madiun dan sekitarnya terdapat sejumlah PG, seperti Redjo Agung, Pagotan, dan Purwodadi. Kondisi ini berdampak pada semakin menipisnya stok di pasaran.
Sementara dari sisi permintaan kian bertambah. Salah satunya banyaknya warga yang menggelar hajatan, seperti pernikahan dan khitanan. Secara hukum ekonomi, Toni menuturkan, kondisi ini memicu kenaikan harga gula pasir.
Baca Juga: Setelah Gula Pasir, Harga Jahe di Kota Malang Melonjak
2. Usulkan operasi pasar ke Pemprov Jawa Timur
Dengan melambungnya harga gula, maka pihak Disperdakop-UM melayangkan surat ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Adapun tujuannya agar operasi pasar digelar lantaran telah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) gula Rp12.500 per kilogram.
Hingga kini, Toni menuturkan, kepastian tentang pelaksanaan operasi belum diketahui kelanjutannya. Oleh karena itu, pihak Disperdakop-UM berencana menjual gula pasir dengan harga murah dalam kegiatan bakti sosial terpadu.
3. Pemkab intensifkan pemantauan di pasar
Sekretaris Disperdakop-UM Kabupaten Madiun Agus Suyudi memprediksi tingginya harga gula pasir bakal berlangsung hingga beberapa waktu depan. Salah satu indikatornya karena pasokan kian menipis. Apalagi, masa giling di PG belum berlangsung dan penutupan impor.
"Dengan kondisi seperti ini, kami semakin rutin melakukan monitoring ke lapangan. Biasanya sekali dalam seminggu menjadi setiap hari," ujar Agus.
Baca Juga: Sudah Dua Pekan, Harga Gula Pasir di Tuban Tembus Rp16,5 Kilogram