Khofifah: Khusus Santri di Jatim Boleh Lewati Penyekatan Mudik Lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Larangan mudik tampaknya tak berlaku bagi para santri di Jawa Timur. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjamin bagi santri diperbolehkan untuk pulang ke kampung halamannya selama libur lebaran tahun ini.
1. Santri boleh melintasi penyekatan mudik
Khofifah mengatakan bahwa masa libur lebaran nantinya berbarengan dengan waktu kepulangan para santri dari pesantren. Ia menjamin bahwa penyekatan yang akan dilakukan di beberapa titik di Jatim tak akan mengganggu kepulangan para santri ke rumah mereka masing-masing.
"Jangan ada pengasuh pesantren atau wali santri yang khawatir maka semua harus dikoordinasikan," ujar Khofifah, Jumat (23/4/2021).
2. Pesantren diminta membuatkan surat pengantar
Jika nantinya santri pulang melewati titik penyekatan mudik yang telah disiapkan, Khofifah meminta para pengurus pesantren untuk membuatkan surat pengantar bahwa yang bersangkutan adalah santri dan sedang pulang ke kampung halaman. Dengan demikian, santri tersebut bisa lolos dari penyekatan.
"Kalau para santri pulang, lalu jalan ini kan disekat. Mereka butuh surat pengantar," tuturnya.
3. Ada 7 rayon penyekatan di Jatim
Sebagai informasi, larangan mudik Hari Raya Idulfitri 2021 telah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk tanggal 22 April hingga 24 Mei 2021 demi mencegah mobilitas warga untuk menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia. Di Jawa Timur, terdapat 7 rayonisasi dan 20 titik penyekatan yang dijaga oleh Pemerintah Provinsi Jatim, Polda Jatim, dan pihak-pihak lainnya.
"Tentunya kami mohon dukungan masyarakat dan mohon memberitahukan sanak saudaranya supaya nanti lebaran tetap di rumah," ungkap Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.