Kisah Sopir Ambulans Antar Jenazah COVID-19 ke Pulau Madura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Putra panggilan akrab sopir ambulans RSUD dr. Soetomo tak menyangka dirinya kebagian mengantarkan jenazah pasien positif terinfeksi virus corona. Dia pun membagikan kisahnya kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melalui video conference, Jumat (17/4).
1. Antar jenazah COVID-19 ke Bangkalan
Kala itu, Putra mendapat mandat mengantarkan jenazah ke Bangkalan, Madura. Selama wabah, dia diminta memakai Alat Pelindung Diri (APD). Ternyata, jenazah yang di antarnya merupakan pasien terinfeksi virus yang meninggal dunia.
"Kebetulan tidak ada kendala. RT/RW warga setempat semua menerima. Warga juga baik menerimanya, saya khawatir adanya penolakan, tapi sampai di sana kami edukasi semua warga menerima," ujarnya.
2. Khawatir tertular dari jenazah
Sebenarnya rasa khawatir Putra bukan hanya soal ditolak warga atau terjadi amuk massa. Tapi lebih dari itu, dia mengaku was-was tertular virus corona dari jenazah tersebut. Dia pun memantapkan diri menjalankan tugas mulia itu.
"Perasannya was-was tapi ya mau gimana kerjaan kita. Artinya kalau pakai APD Insyaallah pekerjaan aman dan baik," ucap dia.
Baca Juga: Jenazah Perawat Sempat Ditolak di Ungaran, Suami: Rasanya Perih
3. Ajak masyarakat patuhi imbauan pemerintah
Dalam kesempatan ini, dia berpesan agar masyarakat menaati imbauan pemerintah. Dia tidak ingin jumlah pasien terus bertambah, apalagi jika sampai terenggut nyawanya akibat COVID-19. Dia pun mengajak penerapan physical distancing.
"Pesan saya, mungkin jaga jarak dengan hindari kerumunan, agar wabah ini cepat teratasi begitu. Sama-sama memutus rantai penyebaran COVID-19 ," harap Putra
Baca Juga: Polres Mojokerto Bentuk Tim Khusus Penanganan Jenazah COVID-19