MUI Jatim Serukan Kunut Nazilah dan Infak Jumat untuk Etnis Uighur
Materi khotbah Jumat juga solidaritas untuk Uighur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur menyerukan Tiongkok untuk lebih terbuka menanggapi isu diskriminasi serta pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang. Klarifikasi dari Tiongkok merupakan bentuk tabayun menanggapi kabar soal Uighur yang berseliweran di dunia maya.
“Kami memohon kepada Tiongkok agar mengklarfikasi isu-isu tentang kekerasan yang terjadi kepada Muslim Uighur. Infonya kan simpang siur, makanya harus diklarifikasi secara transparan,” kata Sekretaris MUI Jawa Timur Muhammad Yunus, saat konferensi pers di kantornya, Jumat (20/12).
1. Tunggu klarifikasi dari pemerintah Tiongkok
Menurut Yunus, isu pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur bukan hal baru. Berbagai media dan laporan lembaga internasional telah menyampaikan, kamp konsentrasi untuk etnis Uighur merupakan sarana de-Islamisasi.
Sekalipun delegasi Indonesia sudah pernah menginjakkan kaki di Xinjiang, Yunus masih merasa bahwa pemerintah Tiongkok masih menyembunyikan sesuatu.
“Karena delegasi itu diikuti dan kecenderungannya di sana diajak ke tempat yang bagus, yang ada fasilitas olahraganya. Yang seperti ini harusnya dibuka secara transparan,” papar Yunus.
Baca Juga: Uighur Dijadikan Politik Identitas di Indonesia, Begini Tanggapan NU
Baca Juga: MUI Jatim Imbau Pejabat Tak Ucapkan Salam Lintas Agama