Banyak Penyelewengan Dana Desa di Madura, Pemprov Turun Tangan
Inspektorat mendirikan klinik konsultasi Kades Lawas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madura, IDN Times - Inspektorat Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian khusus terhadap pemerintah daerah di Madura terkait penggunaan dana desa. Keterbatasan serta rendahanya kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut berujung pada maraknya penyalahgunaan dana desa.
"Kalau di Jawa Timur, serapan dana desa relatif bagus, ya sampai 90 persen. Tapi memang ada daerah-daerah yang kurang, seperti di Madura banyak penyimpangan karena masalah SDM," kata Helmy selaku Sekretaris Inspektorat Jawa Timur kepada IDN Times di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Selasa (25/9).
1. Inspektorat dirikan klinik konsultasi di Madura
Untuk meningkatkan kualitas SDM, terkhusus di daerah Madura, Inspektorat Jawa Timur telah mendirikan klinik konsultasi di sejumlah titik di Madura, Bangkalan, hingga Sumenep. Peran klinik konsultasi ini sudah dimulai sejak Oktober 2017.
"Kami sudah mendirikan klinik konsultasi. Pilot project-nya di Madura, mulai dari Bangkalan sampai Sumenep. Kami menyebutnya Kades Lawas atau Kawal Desa melalui pengawasan. Klinik ini tempat kepala desa belajar, kalau dia gak ngerti buat laporan kami ajarkan. Jadi ketika mereka keluar, mereka sudah paham," sambungnya.
Baca Juga: Diklaim Berhasil, Jokowi Usulkan Kenaikan Dana Desa 9 persen
Baca Juga: Di Jawa Timur, Penggunaan Dana Desa Diawasi Babinkamtibmas dan Babinsa