TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Kedelai Rp14 Ribu, Puluhan Perajin Tahu di Ngawi Gulung Tikar

Dari sebelumnya 14 usaha tahu kini tinggal dua pelaku usaha

Sayid Ansori satu dari dua perajin tahu di Ngawi yang masih bertahan di Ngawi/ IDN Times/ Riyanto

Ngawi, IDN Times - Harga bahan baku tahu, yaitu kedelai di Kabupaten Ngawi Jawa Timur menembus Rp14 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp10 ribu. Mahalnya harga kedelai membuat usaha di sentra pembuatan tahu di Desa Gelung Kecamatan Paron Ngawi banyak yang gulung tikar.

Baca Juga: Kedelai Mahal, Perajin Tahu Tempe di Bantul Terpaksa Kurangi Produksi

1. Kampung tahu di Ngawi sepi, tinggal dua perajin

Sayid Ansori satu dari dua perajin tahu di Ngawi yang masih bertahan di Ngawi. IDN Times/ Riyanto

Gambaran lesunya industri tahu gara-gara harga kedelai bisa dilihat di Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi saat ini. Di gang yang biasanya ramai aktivitas para pelaku industri tersebut terlihat sepi. Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memilih mengosongkan tempat usahanya dari pada terus merugi. Bahkan peralatan dan mesin sebagian sudah dijual dengan harga murah.

"Susah mas, harga bahan baku naik terus, kedelai saat ini Rp14 ribu per kilogram. Dengan harga itu bila terus dipaksakan tidak untung. Sebagian besar pilih tutup daripada merugi. Seperti di gang tahu ini paling tinggal satu dua yang bertahan," kata Sayid Ansori perajin tahu saat ditemui IDN Times, Senin (13/11/2023).

2. Pelaku usaha yang tersisa juga terancam tutup

Sayid Ansori satu dari dua perajin tahu di Ngawi yang masih bertahan di Ngawi/ IDN Times/ Riyanto

Menurut Sayid, di gang tahu tersebut sebelumnya ada sebanyak 14 tempat usaha. Namun setelah harga bahan baku mengalami kenaikan, kini tinggal dua tempat saja yang masih produksi. "Perajin tahu pada gang tahu ini kan sebelumnya ada sebanyak 14 tempat ya. Terus karena harga kedelai mahal, Rp14 ribu mereka pelan-pelan tutup. Teman-teman merugi," paparnya.

Dua yang masih bertahan, lanjutnya, kini juga mulai menurunkan jumlah produksi tahunya. Biasanya sehari 100 kilogram, kini tinggal 75 kilogram. 

"Itu pun tidak bisa setiap hari memproduksi tahu. Mengecilkan ukuran atau menaikkan harga juga tidak mungkin. Kami akan ditinggal pelanggan. Harga tahu tetap Rp30 ribu per papan isi 15 biji tahu," ungkapnya.

Baca Juga: 2 Orang di Ngawi Tertimpa Rumah  Roboh karena Angin Kencang

Berita Terkini Lainnya