Sowan ke Kiai Khos Situbondo, TPN: Restu Kiai untuk Ganjar-Mahfud

Pesantren kekuatan besar bangsa

Situbondo, IDN Times - Perebutan massa pendukung terus dilakukan tim pemenangan capres-cawapres. Termasuk juga Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang melakukan grilya dengan tujuan silaturahmi dan memohon doa restu ke sejumlah kiai khos di Kabupaten Situbondo. 

Silaturahmi ini dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi dan Komjen Pol (purn) Luki Hermawan, Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar-Mahfud, pada Minggu (12/11/2023). 

Dalam agenda yang berlangsung dari pagi hingga malam itu, mereka mendatangi Ponpes Salafiyah Safiiyah dan bertemu dengan KH Azaim Ibrahimy dan KH Afifuddin Muhajir, Ponpes Salafiyah Safiiyah sendiri berada di wilayah Sukorejo, Situbondo. 

Setelah itu, TPN Ganjar-Mahfud bersilaturahmi ke pengasuh Ponpes Darul Mubtadiin, Blitok, Bunhatan, Situbondo, dan bertemu dengan KH Furqon Al Kayyis. Silaturahim juga dilakukan ke Ponpes Nurul Jadid, Paiton, bertetemu KH. Hamid. 

Setelah itu mereka menuju ke Ponpes Miftahul Ulum 2, Besuki, sowan dengan KH Muhaimin A Rozaq, rombangan juga sowan KH Abdul Wahid pengasuh Ponpes Al-Ishlah Besuki. 

Saat di Ponpes Darul Mubtadiin, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menyampaikan, ada 5 juta anak anak bangsa belajar di pondok pesantren dalam semua tingkatan. Menurutnya, ini adalah kekuatan besar bagi bangsa Indonesia di masa depan. 

"Ini kekuatan besar memaksimalkan bonus demografi, maka santri itu harus benar-benar memiliki kualitas yang baik dan unggul,” kata Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi. 

Karena itu, Ganjar-Mahfud memiliki program kerja untuk peningkatan kualitas pendidikan. Salah satunya memfasilitasi para santri oleh pemerintah dengan beasiswa maupun dana bantuan pendidikan dan penelitian. 

"Pengetahuan, ilmu dan pendidik yang mereka perlukan terus didorong agar bisa menggelola Indonesia dengan baik dan mampu bersaing ditingkat global,” sebut mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat. 

Selain itu ia juga menyinggung, pasca 2024 mendatang untuk menyongsong Indonesia emas, perlu trobosan hukum dan penegakan keadilan. Sosok dan kokitmen tersebut ada di sosok Mahfud MD sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Capres Ganjar Pranowo. 

Dan ternyata hal itu juga yang disinggung oleh para kiai khos saat bertemu dengan TGB dan Luki. Para Kiai Khos Situbondo sangat ingin penegakan hukum di Indonesia dilakukan dengan tajam dan berani. 

"Kita perlu sosok yang komitmen dan mempunyai rekam jejak kuat pada penegakan hukum, dan itu ada pada bapak Mahfud MD," ungkat TGB. 

Sementara itu menurut Luki Hermawan, dukungan dan restu para kiai khos kepada Ganjar-Mahfud menjadi suntikan dan dorongan energi baru bagi mereka. Ia tak menyangka, para kiai khos benar-benar ingin Mahfud MD bisa menjadi jenderal penegakan hukum di Indonesia. Dan pemilihan Mahfud sebagai Cawapres Ganjar adalah hal yang tepat. 

"Sungguh luar biasa responsnya para Kiai khos Situbondo. Kami tidak mengira bagaimana sambutan positif itu. Yang penting di sini kami semakin percaya diri untuk Jawa Timur dengan dukungan para kiai," kata Luki. 

Pertemuan dengan para kiai di Situbondo, kata Luki, juga menghasilkan banyak sekali insight bagi TPN maupun bagi Ganjar-Mahfud. Banyak pesan-pesan khusus dari para kiai pada Ganjar-Mahfud. Seperti misalnya peningkatan kualitas pendidikan untuk pesantren, penegakan hukum yang totalitas, hingga intensif bagi guru-guru di lembaga pendidikan agama. 

Tidak hanya berhenti sampai Situbondo saja, Luki mengaku akan terus bergerak dan keliling ke kiai-kiai khos setiap wilayah, untuk meminta doa dan restunya bagi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. 

"Dukungan positif di Situbondo menjadi salah satu modal dasar saya untuk terus melakukan door to door di wilayah Jawa Timur ini. Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh para kiai ini bisa terwujud. Untuk tugas-tugas dari para kiai sudah kami sampaikan ke Pak Ganjar-Mahfud. Tinggal kita banyak berdoa untuk kelancaran Ganjar-Mahfud," katanya. 

Salah satu kiai khos yang sudah isyaratkan dan blak-blakan dukung Ganjar-Mahfud adalah KH Afifuddin Muhajir Pengasuh Ponpes Salfiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo. 

Wakil Rais A'am sekaligus mustasyar PBNU itu melihat Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang bisa menekan angka korupsi. Selain itu bisa melakukan penegakan hukum secara tegas dan perbaikan moralitas. Ia melihat itu ada di dalam sosok Mahfud MD, Cawapres Ganjar Pranowo. 

"Yang paling saya harapkan sejak dulu sampai sekarang bagaimana korupsi di Indonesia bisa ditekan, dikurangi dan dicegah. Penegakan hukum, perbaikan moralitas. Karena berbagai persoalan acaranya di situ. Saya berharap pak mahfud bisa melakukan itu," kata Kiai Afif. 

Menurut Kiai Afif, mendukung Mahfud adalah hal yang masuk akal dalam kontestasi Pilpres 2024. Jangan sampai memilih pemimpin seperti beli kucing di dalam karung. 

Memilih pemimpin itu, kata Kiai Afif, harus dilandaskan berbagai hal. Selain kedekatan secara sosok, memilih pemimpin harus yang memiliki visi dan ideologi kuat untuk bangsa dan negara. 

"Saya dan Pak Mahfud itu memang lahir di tempat yang sama, di Sampang. Dan Pak Mahfud juga sering ke sini (Ponpes Sukorejo), makanya saya tau siapa beliau secara dekat. Oleh karena itu, kalau orang memilih orang yang tidak dikenal berarti membeli kucing di dalam karung," kata Kiai Afif. 

Nanti ketika sudah dilantik sebagai Presiden dan wakil presiden Indonesia, ia berharap Ganjar-Mahfud tetap dalam jalur visi yang telah dibuat. Khususnya untuk Mahfud, ia berharap keberanian Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu tetap ada dan makin berani untuk menjadikan Indonesia negara yang sejahtera. 

"Semoga pak Mahfud bisa melanjutkan visi besarnya dalam penegakan hukum. Semoga tidak berubah dalam keberaniannya. Karena penegakan hukum berpengaruh ke banyak hal, termasuk ekonomi," katanya. 

Terkait dengan pertarungan di Pilpres nanti, Kiai Afif memberikan pesan khusus kepada Ganjar-Mahfud agar tetap dalam lindungan Allah SWT dan diberikan kelancaran serta mendapatkan hal yang diinginkan. Ia ingin Ganjar-Mahfud tidak lupa Al-Quran dan Shalawat. 

"Barangkali kalau dari segi bacaan (ijazah khusus) tidak ada ya. Tapi ada hal yang lebih baik dari itu, yakni membaca Al-Qur’an dan solawat. Harus tetap di situ," pungkasnya.

Baca Juga: TPN Ganjar: MKMK Pulihkan Kepercayaan Publik ke MK

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya