TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Angin Kencang, Warga kabupaten Madiun Kerja Bakti

Tidak ada korban jiwa namun kerugian sekitar Rp 20 juta

Warga dan sejumlah personel gabungan dari BPBD, Tagana, kepolisian, dan TNI melakukan kerja bakti pasca angin kencang melanda Kabupaten Madiun, Rabu (11/12). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun,IDN Times – Warga yang dibantu petugas dari BPBD Kabupaten Madiun, Tagana, kepolisian, dan TNI Angkatan Darat melakukan pembersihan dan pembenahan rumah yang rusak pasca angin kencang menerjang, Rabu (11/12).

Tim disebar di tiga wilayah kecamatan, yakni Saradan, Mejayan, dan Wonoasri yang terdampak bencana tersebut. Terutama di lokasi hunian warga yang roboh, plafon rusak maupun gentengnya tersingkap oleh angin.

“Kerja bakti dilakukan pagi tadi atas petunjuk pak bupati,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Syahrowi.

1. Sebanyak 13 rumah rusak dan 13 pohon tumbang

Warga dan sejumlah personel dari BPBD, Kepolisian sedang melakukan kerja bakti pasca angin kencang menerjang Kabupaten Madiun, Rabu (11/12). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kerja bakti difokuskan di 13 rumah warga yang roboh maupun rusak. Satu di antaranya roboh atau rata dengan tanah, tiga rusak sedang, dan sembilan rusak ringan. Nilai kerugian materialnya diperkirakan sekitar Rp 20 juta. “Dalam kejadian kemarin tidak ada korban luka maupun meninggal,” ujar Syahrowi.

Peristiwa angin kencang yang melanda tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Madiun tidak hanya mengakibatkan rumah roboh dan rusak. Sebanyak 13 pohon di tepi jalan juga roboh dan sempat menghambat arus lalu lintas.

2. Angin kencang begitu cepat memporakporandakan rumah warga

IDN Times/Sukma Sakti

Sementara itu, Sulastri salah seorang warga yang bagian atapnya rusak memperikrakan kebutuhan biaya untuk memperbaiki rumahnya sekitar Rp 1,5 juta. Sejumlah uang itu untuk mengganti genteng yang pecah dan tidak dapat digunakan lagi.

Ditanya tentang peristiwa angin kencang yang menyertai hujan deras pada Selasa (10/12) sore, ia menyatakan berlangsung singkat. Kala itu, ia sedang memasak. Tiba-tiba gemuruh suara angin terdengar.

Krotok-krotok, genteng pada bagian dapur mulai rontok. Saya langsung lari ke teras rumah karena takut tertimpa atap,” ujar warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri.

Baca Juga: Angin Kencang Landa Dua Wilayah Kecamatan di Kabupaten Madiun

Berita Terkini Lainnya