TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Januari-Mei, Penderita DB di Kota Madiun Tembus 300 Jiwa

Jumlah kasus meningkat 11 kali lipat dibanding 2018

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times – Jumlah warga yang terjangkit demam berdarah (DB) di Kota Madiun selama Januari hingga akhir Mei 2019 mencapai 300-an orang. Angka itu melonjak 11 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) setempat, sebanyak 26 kasus tercatat pada periode Januari – Oktober 2018.

Sejak Januari 2019, pihak pemkot menetapkan 90 persen dari 27 kecamatan di wilayahnya sebagai daerah endemis. Hal ini dipicu mobilitas warga yang tinggi, seperti berpindah antarkelurahan maupun antarkota. Karena itu, upaya penanggulangan masih terus dijalankan melalui pengasapan atau fogging dan pemberantasan sarang nyamuk secara massal.

Baca Juga: H-10 Lebaran, ASN Pemkot Madiun Terima THR

1. Lokasi penderita DB di-fogging

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Salah satu titik yang di-fogging adalah Jalan Wiyata Jaya, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo pada Sabtu (25/5) pagi. Di RT 26, RW 6 kelurahan itu tercatat sebanyak empat warga yang terjangkit DB selama sepekan terakhir. “Dua anak-anak dan dua orang dewasa,” kata Lurah Klegen, Didik Srihadi ditemui di sela pengasapan oleh Pemkot Madiun.

Empat penderita DB itu, menurut dia, sempat dirawat di RSUD Sogaten Kota Madiun. Kini, seluruhnya telah kembali ke rumah dan masih menjalani rawat jalan. Kendati demikian, antisipasi tetap perlu dilakukan. “Kami mengajukan permintaan fogging ke Dinkes. Ternyata Pak Wali Kota juga ikut turun ke sini,” ujar Didik kepada IDN Times.

2. Pengasapan dinilai sebagai solusi jangka pendek

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kedatangan Wali Kota Madiun, Maidi ke Jalan Wiyata Jaya tidak hanya memantau pelaksanaan fogging. Ia juga melakukan kerja bakti membersihkan tepian Kali Maling yang di kelurahan setempat. Di lokasi itu banyak tumbuh ilalang dan tanaman tidak terawat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

 “Kalau terus-terusan di-fogging, nyamuk bisa lebih kebal dan bisa menjadi masalah nantinya. Maka, kali-kali di sekitar warga yang terkena DB dibersihkan,” jelas Maidi.

3. Pembersihan kali sekaligus merintis lokasi wisata

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pembersihan lingkungan kali, ia menuturkan, merupakan bagian dari pemberantasan sarang nyamuk. Langkah itu dinilai paling efektif memutus perkembangbiakan nyamuk penyebab DB. Sebab, pengasapan hanya mampu membunuh nyamuk dewasa.

“Saya memiliki konsep, selain memberantas sarang nyamuk pembersihan ini juga menjadikan kali sebagai tempat wisata,” ujar mantan Sekda Kota Madiun ini.

Baca Juga: Waspada, Demam Berdarah Dengue Shock Syndrome Sebabkan Kematian

Berita Terkini Lainnya