TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi Penganiayaan Santri Gontor Versi Kemenag

Tim investigasi telusuri penyebab kematian korban

Ilustrasi penganiayaan

Ponorogo, IDN Times – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ponorogo ikut menurunkan tim investigasi untuk menelusuri dugaan penganiayaan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo. Akibat dari peristiwa itu, salah satu santri yang berinisial AM (17), asal Palembang, Sumatera Selatan meninggal dunia pada Senin 22 Agustus 2022.

"Tim investigasi yang dibentuk sudah datang ke sana (PMDG) di kampus satu," kata Kepala Kantor Kemenag Ponorogo saat dihubungi, Minggu malam (11/9/2022).

Baca Juga: Ibu Santri Gontor Sebut Anaknya Ingin Ubah Sistem Senioritas di Ponpes

1. Korban dianiaya kakak kelas hingga meninggal di tempat

Kegiatan Pramuka di Pondok Gontor. Dok.gontor.ac.id

Dari hasil investigasi, diketahui tentang kronologi dari dugaan penganiayaan di PMDG. Tindak kekerasan itu terjadi setelah Perkemahan Kamis - Jumat (Perkajum) yang diikuti santri kelas 5 atau setara kelas 11 di jenjang SLTA pada 18-19 Agustus 2022.

Kemudian, pada Sabtu hingga Minggu (20-21 Agustus 2022) merupakan jadwal pengembalian perlengkapan perkemahan. Karena ada alat yang dinilai belum lengkap, AM dipanggil seniornya atau siswa kelas 6 untuk mempertanggungjawabkan hal itu.

"Hingga terjadi tindak kekerasan yang (diduga) dilakukan dua orang yang duduk di kelas 6 sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat," ujar Nurul Huda mengutip hasil investigasi tim Kemenag.

2. Tidak diketahui luka maupun darah saat pemulasaraan jenazah

Peresmian RS Yasfin Pondok Gontor Ponorogo. Istimewa

Kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor untuk dilakukan pemulasaraan jenazah. Dalam proses itu tidak ditemukan bekas luka maupun darah. Tak berselang lama, jenazah disalatkan di Masjid Gontor oleh ribuan santri. 

Usai disalatkan, jenazah dibawa ke rumah duka di Palembang, Sumatera Selatan dengan diangkut mobil dan menempuh perjalanan darat. Sembilan orang yang diangkut tiga mobil turut dalam rombongan pengantar jenazah dari Ponorogo ke Palembang. "Rombongan sampai di rumah duka, hari Selasa, 23 Agustus 2022 pukul 11.30," ucap Nurul Huda.

Baca Juga: Temui Ibu Santri Gontor, Gubernur Sumsel Tawarkan Pendampingan Hukum

Verified Writer

Nofika Dian Nugroho

Penulis lepas yang tinggal di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya