Sulit Tidur, Pengungsi Erupsi Semeru Alami Pusing hingga Gatal-gatal
Perempuan dan Anak-anak tidur alas tikar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lumajang, IDN Times - Sejumlah pengungsi korban bencana erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang mengalami pusing, batuk hingga gatal-gatal. Kondisi tersebut diduga karena dampak abu vulkanik yang terpantau masih turun hingga malam ini.
Apalagi, kondisi para pengungsi tidur di ruangan terbuka di Kantor Desa Sumberwuluh, sehingga memungkinkan debu vulkanik masuk. Pengungsi tidur beralaskan tikar. Ada yang sibuk menenangkan anaknya, berobat dan tidur. Sebagian besar Laki-laki tampak terus berjaga di pinggir jalan.
Baca Juga: Lima Jenazah Korban Erupsi Semeru Belum Teridentifikasi
1. Malam hari semua wajib di pengungsian
Surati (50) salah satu pengungsi mengatakan, dirinya sudah mendapatkan bantuan selimut, makanan cepat saji dan camilan.
"Kalau bantuan sudah ada, cuma yang kurang selimutnya. Tidurnya ya di sini alas tikar. Ya susah tidur, namanya di pengungsian, banyak kepikiran," kata Surati, Minggu (5/12/2021).
Surati mengatakan, sejumlah bantuan sembako yang ia terima sudah dibawa suaminya ke rumah. Ia menyebut, mulai pagi hingga sore, warga diperbolehkan mengunjungi kondisi rumahnya. Namun, saat malam hari semua wajib berkumpul di lokasi pengungsian. Ada yang di kantor desa dan masjid.
"Kalau malam wajib berkumpul di sini semua," jelasnya.
Baca Juga: Warga yang Rumahnya Rusak karena Erupsi Semeru Dapat Dana Tunggu