Gejala Seperti COVID-19, Pemkot Surabaya Waspadai Legionellosis
Gak sebahaya COVID-19 tapi harus tetap waspada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan surat edaran (SE) mengenai kewaspadaan penyebaran penyakit Legionellosis yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit tersebut memiliki gejala sama seperti COVID-19.
Baca Juga: Dinkes Surabaya Akan Rujuk Pasien Hepatitis di Bawah 15 Tahun ke RS
1. Karakteristik, gejala dan tanda Legionellosis
Melalui SE nomor 443.33/31474/436.7.2/2022 Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjelaskan, karakteristik, gejala dan tanda yang ditimbulkan dari penyakit Legionellosis. Penyakit tersebut dapat menyerang semua umur, terutama pada kelompok risiko tinggi seperti usia lanjut, memiliki penyakit penyerta, mendapat pengobatan imunosupresi dan faktor risiko lain yang terkait.
Penularan bakteri Legionella pada manusia dapat melalui aerosol di udara atau karena minum air yang mengandung bakteri Legionella, melalui aspirasi air yang terkontaminasi, melalui pemindahan (inokulasi) langsung melalui peralatan terapi pernafasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi
Bakteri Legionella dapat hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, adanya endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran atau benda asing.
Bakteri ini dapat hidup pada suhu antara 5,7-63 derajat celcius dan tumbuh subur pada suhu antara 30-45 derajat celcius, dan mampu hidup pada pH 2,7 - 8,3 serta mati pada kondisi suhu diatas 60 derajat celcius.
Gejala yang muncul diataranya batuk berdahak, demam, myalgia (nyeri otot), diare, dispnea (sesak nafas), kehilangan nafsu makan, lemah lesu, dan sakit kepala.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Tempat Isolasi Pasien Cacar Monyet