TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lawan Kecanduan Gadget, Komunitas Minta Dongeng Dimasukkan Kurikulum

Mana nih generasi Susan dan Kak Ria?

unsplash.com/picsea

Lamongan, IDN Times - Kegiatan mendongeng dewasa ini sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat khususnya, para generasi muda. Kawula muda lebih memilih bermain gadget ketimbang harus menekuni dunia dongeng. Maka tak jarang di sejumlah daerah sudah tidak lagi ditemukan komunitas-komunitas pendongeng. Dari sedikit daerah yang punya komunitas pendongeng, Lamongan adalah salah satunya. Mereka pun meminta agar dongeng dimasukkan dalam kurikulum.

Baca Juga: 7 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak yang Banyak Pesan Moral

Baca Juga: 5 Film Genre Fantasi yang Membawamu ke Negeri Dongeng

1. Kecanduan gadget bikin anak meninggalkan dongeng

Instagram.com/dongengkopi

Pegiat dongeng Kabupaten Lamongan, Hartiwi menilai perlu adanya terobosan bagi pemerintah agar seni tutur ini tidak tergerus pertumbuhan zaman. Caranya dengan memasukkan dongeng di kurikulum pelajaran sekolah. Dengan begitu, siswa akan lebih mengenal dongeng.

"Keberadaan dongeng saat ini mulai ditinggalkan karena tadi pengaruhnya teknologi atau gadget. Anak-anak sekarang lebih memilih bermain gadget ketimbang harus mendongeng atau mendengarkan dongeng," kata Hartiwi, Selasa (14/3/2023).

2. Kegiatan mendongeng bagus untuk pertumbuhan anak

Ilustrasi anak membaca dongeng (pexels.com/Lina Kivaka)

Hartiwi menjelaskan, kegiatan mendongeng sebenarnya sangat baik bagi pertumbuhan anak-anak. Sebab, hampir semua dongeng menyelipkan pesan positif untuk para pendengarnya. Ia mencontohkan seperti cerita Timun Mas dan lainnya. 

"Dongeng ini sangat baik untuk pendidikan moral ya karena dalam pesan yang disampaikan mengandung perilaku pesan yang baik," jelasnya.

Baca Juga: Dongeng: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Unsur, dan Contohnya

Berita Terkini Lainnya