TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Varian Lambda Bikin Was-was, Ini Kata Pakar Unair

Apa pun variannya, prokes dan vaksin solusinya

Ketua ITD Unair, Prof. Maria Inge Lusida, M.Kes., Sp.MK(K), Ph.D. Dok Humas Unair

Surabaya, IDN Times - Mutasi baru COVID-19 yang dinamai varian Lambda saat ini tengah hangat diperbincangkan lantaran dianggap bisa menimbulkan masalah epidemiologi. Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Kedokteran Universitas Airlangga menekankan bahwa apa pun variannya, vaksinasi dan protokol kesehatan tetap menjadi kunci penyelesaian pandemik.

1. Virus corona bisa terus bermutasi

Instagram

Pakar yang juga Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Maria Inge Lusida, M.Kes., Sp.MK(K), Ph.D menekankan bahwa virus Sars-Cov-2 kemungkinan besar akan terus bermutasi. Hal ini berkaitan sifat alamiah virus terutama virus RNA untuk bertahan hidup.

“Apapun variannya, solusinya adalah patuh terhadap 5M dan segera vaksinasi, jangan tunda vaksinasi,” ujar Inge, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Luhut: Varian Delta Tidak Bisa Dikendalikan

2. Varian Lambda dicurigai bisa menyebar lebih cepat

infografis fakta varian Lambda (IDN Times/Aditya Pratama)

Inge mengatakan bahwa penyebaran varian Lambda ini dicurigai memang lebih cepat dibandingkan varian lainnya. Varian tersebut juga diduga bisa menghindari antibodi yang telah terbentuk oleh tubuh. Namun, Inge harus memastikan dugaan tersebut dengan penelitian yang lebih lanjut.

"Data dari WHO memang belum menampilkan ya bagaimana efikasi vaksin terhadap Lambda ini. Masih perlu banyak penelitian lebih lanjut,” tuturnya.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Lambda Dapat Meningkatkan Penularan?

Berita Terkini Lainnya