TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanpa Komorbid, 28 Pasien Meninggal di Surabaya Murni karena COVID-19

Penyakit penyerta tertinggi adalah diabetes melitus

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Surabaya, IDN Times - Virus corona memang bisa mematikan tanpa perlu disertai dengan penyakit bawaan. Seperti yang terjadi di Kota Surabaya. Dari seluruh kasus pasien meninggal di Kota Pahlawan, 28 di antaranya diketahui meninggal dunia murni akibat COVID-19 tanpa ada penyakit bawaan.

1. 328 orang positif COVID-19 meninggal dunia

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, hingga 15 Juni 2020 sudah ada 328 orang berstatus positif COVID-19 yang meninggal dunia. 300 orang diketahui memiliki penyakit penyerta. Sedangkan 28 lainnya tidak mempunyai penyakit bawaan alias meninggal murni karena COVID-19.

“Penyakit penyerta yang tertinggi itu diabetes mellitus (DM), hipertensi, komplikasi DM dan hipertensi, serta penyakit jantung,” ujar perempuan yang akrab disapa Feny tersebut, Selasa (16/6).

Baca Juga: Kronologi Polemik Jenazah PDP di Surabaya yang Cuma Dipakaikan Popok

2. Orang dengan riwayat diabetes mellitus diimbau untuk isolasi mandiri di rumah

Ilustrasi isolasi mandiri. Pexels.com/cottonbro

Feny melanjutkan, terdapat 57 kasus pasien dengan DM tanpa komplikasi. Sedangkan DM dengan komplikasi sebanyak 62 kasus. Pasien-pasien tersebut rata-rata telah memasuki usia lanjut. Sedangkan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 52,13 persen.

“Jadi mereka harus berhati-hati, DM-nya harus terkontrol, hipertensinya harus terkontrol. Kalau bisa mereka isolasi di rumah sendiri tidak keluar kalau tidak penting, apalagi yang usianya sudah lansia,” lanjut Feny.

3. Kebanyakan pasien COVID-19 di Surabaya meninggal karena komorbid

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr Soewandhie Surabaya dr Mulyadi, Sp.PD menambahkan, pasien COVID-19 di Surabaya sebagian besar meninggal disertai dengan komorbid atau penyakit dalam yang didominasi penyakit T2DM (Type 2 diabetes mellitus). Kondisi pneumonia yang dialami pasien COVID-19 akan diperparah dengan adanya komorbid tersebut.

“Jadi orang COVID-19 banyak meninggalnya karena pneumonia ARDS (acute respiratory distress syndrome). Nah, peningkatan jumlah pneumonia itu berbarengan dengan jumlah komorbid diabetes,” jelasnya.

Baca Juga: 50 Pedagang di Surabaya Positif COVID-19, Pemkot Bentuk Pasar Tangguh

Berita Terkini Lainnya