TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penusukan WNI di Malaysia Disebut Hoaks, Menkominfo : Mendahului Hukum

Ia serahkan kasus sepenuhnya ke kepolisian Malaysia

Menkominfo Johnny G Plate saat ditemui di JX International Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019). (IDN Times/Fitria Madia)

Surabaya, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G Plate menyayangkan sikap Menteri Sukan dan Belia (Menteri Pemuda dan Olahraga) Malaysia, Syed Sadiq yang mengatakan bahwa video penusukan Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia merupakan hoaks. Johnny menyebut Syed telah mendahului hasil pemeriksaan kepolisian.

 

1. Sebut Syed dahului aparat hukum

Menteri Sukan dan Belia Malaysia, Syed Saddiq. IDN Times/Panji Galih

 

Johnny mengatakan Syed tak berhak menyatakan video tersebut hoaks atau bukan. Pasalnya kasus itu telah dilaporkan dan ditangani kepolisian setempat. Sehingga kewenangan untuk menyatakan keaslian video mau pun perkembangan kasus berada di tangan aparat penegak hukum.

"Nanti polisi yang akan menentukan hoaks apa bukan. Kalau ternyata polisi bilang itu kejadian benar, itu kan berarti dia (Syed) mendahului aparat keamanan atau pejabat penyelidik setempat," ujar Johnny saat ditemui di JX International, Sabtu (23/11).

2. Johnny serahkan kasus sepenuhnya ke kepolisian

Menkominfo Johnny G Plate saat ditemui di JX International Surabaya, Sabtu (23/11). IDN Times/Fitria Madia

 

Johnny pun tak ingin memberikan komentar terhadap keaslian video tersebut. Pihaknya memang belum menganalisis video itu. Ia menyerahkan perkara sepenuhnya ke pihak Kepolisian Diraja Malaysia.

"Saya jangan menanggapi. saya belum tahu hasil dari aparat hukum. Menurut saya terkait kasus hukum itu aparat kepolisian Malaysia," tuturnya.

3. Johnny bersedia membantu membuktikan hoaks video

IDN Times/Sukma Shakti

 

Jika memang dirasa kepolisian Malaysia membutuhkan, lanjut Johnny, ia bersedia memberikan memberikan peminjaman layanan analisis keaslian video tersebut. Hal ini agar informasi yang didapatkan dari hasil analisis menjadi tajam dan benar.

"Saat ini adalah aparat hukum kepolisian kerajaan malaysia. Kalau minta bantuan kami tentu kami akan berikan bantuan karena kami punya monitoring cyber patrol 24 jam sehari 7 hari seminggu," ungkapnya.

Baca Juga: Tak Ucap Kata Maaf, Syed Saddiq Sebut Penusukan Suporter adalah Hoaks

Berita Terkini Lainnya