TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Sebut Pemakaman Pasien COVID-19 di Surabaya Menurun Drastis

Pemkot Surabaya klaim berhasil menekan kasus COVID-19

Ilustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya mengklaim bahwa kasus COVID-19 sudah melandai. Salah satunya terlihat dari jumlah pemakaman pasien COVID-19 yang menurun setiap harinya. Bahkan, sempat dalam satu hari nihil pemakaman dengan protokol COVID-19.

1. Pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 menurun jauh

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat memantau vaksinasi di RSUD dr.Soewandhi, Rabu, (24/2/2021). IDN Times/Fitria Madia

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Febria Rachmanita menyebutkan, pada satu pekan terakhir pemakaman dengan protokol COVID-19 menurun pesat. Jika biasanya dalam sehari puluhan hingga ratusan jenazah pasien COVID-19 dimakamkan, kali ini jumlahnya telah jauh lebih kecil.

Pada 23 Agustus total jumlah pemakaman dengan prokes sebanyak 13 jenazah. Selanjutnya, pada tanggal 24-25 Agustus, angka pemakaman COVID-19 mengalami penurunan menjadi 10 jenazah.

“Lalu pada tanggal 26 turun menjadi 9 jenazah, keesokan harinya tanggal 27 menjadi 8 jenazah, lalu pada 28 Agustus menjadi 6 jenazah. Itu total kumulatif dari tiga tempat ya, yakni TPU Babat Jarawat, TPU Keputih dan Krematorium,” ujar Feny, sapaan akrab Febria, Selasa (31/8/2021).

2. Jenazah COVID-19 diklaim sempat nihil

Ilustrasi Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Bahkan, Feny menyebut tak ada satu pun jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 pada tanggal 29 Agustus baik di TPU Babat Jerawat, TPU Keputih maupun Krematorium. Feny melihat sinyal positif dari upaya penekanan laju penularan COVID-19 di Surabaya dari nihilnya kasus kematian di hari itu.

“Hal ini menunjukkan bahwa adanya upaya Pemkot Surabaya dalam percepatan penanganan kasus COVID-19, sehingga case fatality rate akibat COVID-19 dapat ditekan serendah mungkin,” tuturnya.

Namun, pernyataan Feny berbeda dengan data Pemprov Jatim, data kematian akibat COVID-19 di Surabaya masih berkisar di atas angka 10 kasus tiap harinya. Berurutan sejak tanggal 23 hingga 30 Agustus, angka kematian akibat COVID-19 di Surabaya adalah 15, 12, 18, 13, 12, 15, 10, dan 11 kasus.

3. Feny sebut turunnya angka kematian karena masifnya upaya 3T

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat ditemui di kampanye pencegahan anak stunting, Rabu (18/12). IDN Times/Fitria Madia

Feny memaparkan bahwa salah satu faktor yang bisa menurunkan angka kematian ini adalah masifnya upaya 3T (Testing, Tracing, Treatment) di Kota Surabaya. Dengan demikian, penularan COVID-19 dapat ditekan dan pasien COVID-19 dapat ditangani dengan cepat sebelum meninggal dunia.

“Kita juga lakukan testing secara masif, tracing kasus kepada kurang dari 48 jam.  Lalu evakuasi kasus konfirmasi  kurang dari 24 jam ke tempat isolasi terpusat dan memastikan tidak ada isolasi mandiri di rumah kecuali kasus khusus,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya