TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

INKA Ajak 5 Lembaga Banyuwangi Pasok SDM ke Pabrik KA Terbesar ASEAN 

Mewujudkan tenaga kerja lokal berkompetensi internasional

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - BUMN PT Industri Kereta Api (INKA) menggandeng lima lembaga pendidikan vokasi di Banyuwangi untuk melahirkan SDM berkompeten di industri perkeretapian. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan SDM pabrik kereta terbesar Asia Tenggara (ASEAN) yang sedang dibangun di Banyuwangi. Kelima lembaga pendidikan itu ialah SMKN I Glagah, SMK Tegalsari, SMK Ihya’ Ulumuddin, SMK Muhammadiyah Rogojampi, dan Politeknik Negeri Banyuwangi. 

“Saya berharap lebih dari 70 persen karyawan di sini adalah tenaga-tenaga lokal yang terampil saat pabrik ini beroperasi pada Agustus 2020," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjungi sekolah vokasi binaan PT INKA di SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Rabu (17/7/2019).

1. PT INKA sudah menyiapkan beberapa hal

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Lima lembaga pendidikan tersebut membuka kelas khusus jurusan teknik mesin dan teknik las dengan standar industri perkeretaapian. PT INKA sendiri menyusun kurikulum hingga supervisi. Bahkan, para tenaga ahli PT INKA menjadi guru tamu dalam frekuensi pertemuan hingga 20 kali per semester.

INKA juga mengucurkan dana ratusan juta untuk bantuan alat-alat praktikum ke SMK tersebut sehingga para pelajar bisa mempelajari standar permesinan kereta. 

2. Penyiapan pendidikan dasar begitu perlu

IDN Times/ Beautiful Banyuwangi

Menteri Rini mengapresiasi kolaborasi INKA dan Banyuwangi, dengan ada win-win solution antara kebutuhan SDM berkualitas yang diinginkan industri dan tuntutan penyerapan SDM lokal.

"Kita perlu menyiapkan pendidikan dasar dengan spesifikasi industri di daerah setempat. Kolaborasi ini patut diapresiasi,” tutur Rini.

3. Anak-anak Banyuwangi dapat menjadi ahli perkeretaapian

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Dirut PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, kolaborasi dengan SMK ini makin membuka peluang bagi anak-anak muda Banyuwangi untuk menjadi ahli perkeretaapian.

"Dengan SMK yang sesuai standardisasi industri kereta, keterampilan para pelajar bisa match dengan kebutuhan industri,” ujar Budi.

Berita Terkini Lainnya