TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semeru Meletus, Aktivitas Warga di Kawasan Lereng Masih Normal

Guguran lava tidak mengarah ke permukiman penduduk

Gunung Semeru. Pixabay/astama81

Lumajang, IDN Times - Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak Jumat (27/11/2020) lalu. Erupsi berupa muntahan lava pun keluar dari Kawah Jonggring Saloko. Kini, PVMBG menetapkan level II atau status waspada di sekitaran gunung tertinggi Pulau Jawa ini.

Bahkan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memutuskan untuk menutup jalur pendakian mulai Senin (30/11/2020) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

IDN Times mencoba menghubungi Ermawati, salah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mengajar di Thoriqul Huda, Ranu Pani, Kabupaten Lumajang. Ranu Pani merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan desa terakhir sebelum jalur pendakian ke Gunung Semeru.

"Iya ada informasi kalau erupsi, sekarang ditutup (untuk pendakiannya)," ujarnya saat dihubungi, Senin siang.

1. Erma masih mengajar, aktivitas masih normal

Ermawati (38) guru MI yang tetap mengajar ke rumah siswanya di Ranu Pani. Ermawati for IDN Times

Meski begitu, perempuan yang akrab disapa Erma itu masih melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebab, belum ada imbauan apapun dari pemkab setempat. Aktivitas di lereng gunung menurutnya juga masih normal.

"Sekolah masih masuk, saya masih ngajar ke MI. Erupsinya tidak terasa, material gunung tidak ada yang ke arah kawasan penduduk sama sekali," jelasnya.

Baca Juga: Meletus, Gunung Semeru Keluarkan Lava dan Berstatus Waspada

2. Desa lereng Semeru tak rasakan erupsi

Pimpinan Desa Ngadas dan tokoh masyarakat Suku Tengger saat Upacara Karo (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Terpisah, Kepala Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Mujianto juga mengonfirmasi bahwa aktivitas di desanya masih normal. Bahkan, pihaknya tidak merasakan adanya erupsi Gunung Semeru sama sekali. Dia hanya mendapat informasi kalau erupsi di sekitaran kawasan Lumajang.

"Tidak ada (erupsi), sementara hujan deras dan kabut tebal, tidak kelihatan (erupsinya) dari Ngadas," ucapnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Pendakian Resmi Ditutup Mulai Hari Ini 

Berita Terkini Lainnya