TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelecehan Seksual Berkedok Tugas Akhir, Unair Ancam DO Pelaku

Kampus menyatakan tak akan melindungi pelaku

Ilustrasi pencabulan (Foto: Istimewa)

Surabaya, IDN Times - Univeristas Airlangga (Unair) angkat bicara terkait viralnya pria bernama Gilang yang viral pada Kamis (30/7/2020). Pria yang merupakan mahasiswa Fakuktas Ilmu Budaya (FIB) Unair itu, diduga melakukan pelecehan seksual. Dia menggunakan modus penelitian tugas akhir kampus untuk memenuhi hasrat seksualnya.Ia pun kini menghadapi ancaman drop out atau pemecatan dari kampus.

1. Benarkan mahasiswa FIB Unair semester 10 tapi tidak bisa dihubungi

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo mengatakan bahwa jajaran dekan FIB telah melaksanakan sidang komisi etik menindaklanjuti temuan ini. Kemudian terduga pelaku sudah dihubungi namun tidak bisa.

"Intinya mahasiswa itu benar ada catatannya dia semester 10. Oknum tidak bisa dihubungi. Orangtuanya tidak bisa dihubungi. Dia anak luar Surabaya. Tapi kos di Surabaya," ujar Suko.

Baca Juga: 5 Pandangan Salah Soal Pelecehan Seksual, Jangan Salahkan Korban! 

2. Baru pertama kali ada laporan pelecehan seksual yang dilakukan Gilang

Ilustrasi kekerasan/pelecehan seksual. IDN Times/Sukma Shakti

Ihwal kasus, Suko menerima informasi dari FIB bahwa selama ini tidak ada laporan masuk mengenai kejahatan seksual yang dilakukan Gilang. Meskipun di media sosial banyak beredar kalau terduga pelaku melakukan aksinya sejak lama.

"Pihak FIB baru tahu juga dari informasi di medsos," kata Suko.

Atas dasar informasi itu, lanjut Suko, FIB melakukan pelacakan. Apabila benar adanya maka pihak fakultas akan mengambil tindakan dan menyerahkan kepada yang berwenang proses hukumnya. Artinya kampus tidak melindungi terhadap prilaku pelaku.

"Jadi sikap FIB tegas, tidak akan melindungi perbuatan bersalah," Suko menegaskan.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Berkedok Tugas Akhir, Ini Pengakuan Korban

Berita Terkini Lainnya