Para Antimasker Diberi Gelar Duta Prokes, Pendapat Pakar: Efeknya Nol!
Tak hanya modal viral
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Baru- baru ini beredar video viral pria tak bermasker, Putu Arimbawa mengumpat pengunjung mal di Surabaya. Tak lama setelah itu, dia ditangkap Polrestabes Surabaya. Setelah meminta maaf secara terbuka, dia ternyata didaulat duta protokol kesehatan (prokes) atau duta masker.
Hal serupa juga terjadi di Bekasi. Pria bernama Nawir meminta maaf usai videonya mengusir salah satu jemaah masjid yang memakai masker viral. Ketika permintaan maaf diterima polisi, pria itu diangkat jadi duta protokol kesehatan. Fenomena 'tobat' dan duta ini pun dikomentari Pakar Administrasi Publik Unair, Falih Suaedi.
1. Ada beberapa kriteria untuk calon Duta, kalau pelanggar jadi Duta efeknya nol
Menurut Falih, duta adalah pemain sesungguhnya yang secara realita memiliki sesuatu untuk bisa menyentuh orang lain bukan dengan cara pencitraan seperti di sinetron. Oleh karena itu, harus ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan sebelum seseorang diangkat menjadi duta.
Kriteria pertama, figur duta harus memiliki pertumbuhan pribadi yang konsisten. Kedua, calon duta memiliki kepedulian tinggi terhadap bidang yang dia emban. Kemudian memberikan nilai tambah bidang yang dikampanyekan. Serta menerapkan value bidang itu secara konsisten dalam kehidupan.
“Kalau para pelanggar justru dijadikan duta saya melihatnya itu hal yang sia-sia dan efeknya nol. Karena duta harusnya memberikan panutan, namun publik sudah mengetahui bahwa sosok itu sendiri tidak mengimplementasikan value bidang yang diemban dengan baik dan konsisten,” ujarnya, Minggu (9/5/2021).