TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Majelis Ponpes Jatim Dilantik, Diminta Jaga Pesantren dari Politk

Potensi pesantren luar biasa

Ketua MP3I MPW Jatim, KH Muhammad Bin Mu'afi Zaini alias Gus Mamak usai dilantik. Dok. MP3I MPW Jatim

Surabaya, IDN Times - Pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Jawa Timur (Jatim) masa khidmat 2023-2028 dilantik. Saat pelantikan ada pesan tentang politik yang ditujukan kepada para kiai dan gus-gus.

Ketua MP3I MPW Jatim yang baru saja dilantik, KH Muhammad Bin Mu'afi Zaini menyampaikan bahwa potensi pesantren di Jatim begitu luar biasa. Maka dari itu perlu dijaga ketika memasuki tahun politik seperti saat ini.

Menurut Gus Mamak--sapaan karib Ketua MP3I MPW Jatim- menyampaikan keberadaan pondok pesantren bukan untuk kepentingan politik melainkan memberi manfaat ke masyarakat luas. "Ponpes harus memberi manfaat ke masyarakat luas. Mengajarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin," tegasnya, Kamis (19/10/2023).

Gus mamak menambahkan Jatim menjadi salah satu provinsi dengan jumlah ponpes terbanyak se Indonesia. Adanya MP3I disebut sangat penting untuk menjaga komunikasi dan silaturahmi antar-pengasuh ponpes.

"Jatim memiliki potensi luar biasa, bisa kita jembatani untuk kemudian keanekaragaman ini bukan untuk bahan perpecahan dan bisa kita lakukan menjadi dukungan di Jatim mengingat perannya penting," ujar Gus Mamak.

Diketahui MP3I pertama kali diluncurkan pada tahun 2014. Keanggotaan MP3I meliputi pengasuh pondok pesantren, pengasuh majelis ta’lim, dan pengasuh madrasah.

Sementara itu, Ketum MP3I Pusat, KH Ahmad Zaim Maksum berharap MP3I Jatim dapat memberi manfaat ke masyarakat. Para pengasuh ponpes menjadi jembatan komunikasi di masyarakat.

"Para pengasuh ponpes sejatinya sebagai stakeholder masyarakat, pimpinan komunitas harus berkhidmah untuk masyarakat, salah satunya di Jatim ini," kata dia.

Zaim ingin adanya MP3I ini bisa memperluas wadah komunikasi antar-pengasuh ponpes di Indonesia. Pengasuh ponpes diminta terus berkomunikasi dengan masyarakat soal permasalahan yang ada di sekitar.

"Adanya organisasi ini diharapkan agar para pengasuh ponpes terus dan konsisten berinteraksi dengan masyarakat, yang Insya Allah komunikasinya dalam konteks keislaman, kumpul-kumpul memberi hikmah," pungkasnya.

Baca Juga: Ganjar Disuguhi Nasi Khas Lombok saat Berkunjung Pesantren Darul Habib

Berita Terkini Lainnya