TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat ke Doni Monardo, Joni Sebut Insentif Nakes Macet Sejak Oktober 

Waduh, gimana dong?

Seorang tenaga kesehatan melambaikan tangan sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Surabaya, IDN Times - Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur (Jatim), dr. Joni Wahyuhadi sambat perihal insentif tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 ke Kepala Satgas COVID-19 Nasional, Letjen TNI, Doni Monardo. Joni menyampaikan kalau insentif itu macet.

1. Sejak Oktober insentif tak cair

Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi saat konferensi pers, Senin (27/1). IDN Times/Fitria Madia

Macetnya insentif bagi para nakes di Jatim ini ternyata sejak Oktober 2020. Hingga saat ini, kata Joni, para nakes yang terdiri dari dokter, perawat hingga tenaga lainnya belum menerima insentif sepeserpun atas kinerjanya menangani COVID-19.

"Insentif para nakes itu terakhir September. Jadi Oktober, November, Desember 2020, sampai sekarang itu belum diberikan dari Kemenkes," ujarnya saat rakor dengan Doni, Kamis (1/4/2021).

Baca Juga: Pemkab Bantul Siapkan Anggaran Insentif Nakes hingga Agustus

2. Motivasi kerja nakes menurun

Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Pria yang juga menjabat Direktur Utama (Dirut) RSUD dr. Soetomo itu menilai bahwa insentif yang tidak cair berdampak pada kinerja nakes. Motivasi kerja para nakes mulai menurun. Harapan para nakes kepada pemerintah, lanjut Joni, agar segera memenuhi janji insentif dalam waktu dekat.

"Nakes ini yang perlu, karena mereka motivasi mulai menurun," kata Joni.

Baca Juga: Insentif Dipangkas 50 Persen, Nakes COVID-19 Kaltim Belum Banyak Tahu

Berita Terkini Lainnya