5 Kabupaten di Jatim Jadi Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Penduduk miskin ekstrem Jatim di atas 4 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Lima kabupaten di Jawa Timur (Jatim) ditunjuk menjadi pilot project atau percontohan program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Kelimanya yakni, Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Probolinggo, Bojonegoro, dan Lamongan.
Pemilihan lima kabupaten itu disampaikan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin saat Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem bersama dengan gubernur dan bupati/wali kota dari tujuh provinsi yang menjadi percontohan secara virtual.
Ma’ruf Amin mengatakan, target emerintah menghilangkan kemiskinan ekstrem pada akhir tahun 2024. Penurunan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDG’s) yang memuat komitmen global untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2030.
"Bapak Presiden menugaskan kita semua untuk dapat menuntaskannya enam tahun lebih cepat, yaitu pada akhir tahun 2024. Oleh karena itu maka penanganan kemiskinan ekstrem ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk menyelesaikannya” tegasnya.
Berdasarkan definisi Bank Dunia, kemiskinan ekstrem adalah kondisi di mana kesejahteraan masyarakat di bawah garis kemiskinan. Pengeluaran per kapita per hari mereka di bawah 1,9 USD atau sekitar Rp27 ribu.
1. Penduduk miskin ekstrem Jatim di atas 4 persen
Berdasarkan data SUSENAS, pada tahun 2020 penduduk miskin ekstrem Jatim sebesar 4,5 persen. Sedangkan pada tahun 2021 sebesar 4,4 persen. Kemudian, persentase penduduk miskin Jatim pada tahun 2020 sebesar 11,09 persen, lalu di tahun 2021 sebesar 11,40 persen.
Apabila dirinci, jumlah penduduk miskin ekstrem Jatim tahun 2020 sebanyak 1.812.210, tahun 2021 sebanyak 1.746.990 orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin Jatim tahun 2020 sebanyak 4.419.100 orang, tahun 2021 sebanyak 4.572.730 orang.
Baca Juga: Begini Langkah Strategis Kemnaker Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem
Baca Juga: Sri Mulyani: Angka Kemiskinan Meningkat Akibat COVID-19