TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PMK Terus Mengancam, Akademisi UMM Berikan Tips Atasi Ternak Sakit

PMK kembali muncul karena minum pengawasan hewan impor  

Harga sapi tahun ini cenderung mengalami penurunan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Baru-baru ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi kembali menyebar di Indonesia. Kondisi tersebut membuat sejumlah di Indonesia mulai melakukan pembatasan transaksi hewan ternak di pasar. PMK sendiri merupakan penyakit akut dan sangat menular pada sapi, kerbau, babi, kambing, domba dan hewan berkuku genap lainnya. Pakar peternakan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Lili Zalizar pun memberikan tips merawat ternak yang sedang sakit.

1. PMK muncul karena minim pengawasan hewan impor

Ilustrasi ternak sapi. Dok/Humas UMM

Lili menjelaskan bahwa PMK sudah sempat dinyatakan hilang dari Indonesia. Namun, pada tahun 2022, penyakit tersebut kembali muncul. Salah satu penyebabnya karena kurangnya pengawasan dalam impor hewan ternak dari negara  yang belum bebas PMK. Kondisi kandang yang kurang bersih dan terawat serta kurangnya pengawasan transportasi ternak  sapi antar wilayah juga menyebabkan percepatan menyebarnya penyakit ini. Penyakit ini sendiri, kata dia, menyebabkan lepuh dan erosi pada selaput lendir mulut ternak sapi. Akibatnya, ternak tidak mau makan dan mengakibatkan penurunan bobot badan.

Menurut Lili, sama halnya seperti virus COVID-19, PMK juga bisa menular kepada sesama hewan ternak melalui kontak langsung antar hewan melalui droplet, leleran air liur, sisa pakan dari ternak sakit. Bahkan penyakit ini juga bisa menular lewat udara. Sementara itu, penularan tidak langsung bisa melalui pakaian dan kendaraan pegawai peternakan serta peralatan kandang.  

“Hewan-hewan yang sakit merupakan sumber penularan utama," katanya Senin (23/5/2022). 

Baca Juga: Peternak Sapi di Surabaya Was-was Masuknya PMK

2. Berikan tips untuk atasi ternak yang terinfeksi PMK

Elmmi Nafi' tahun ini sudah menjual lebih dari 100 ekor sapi kurban. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lili pun membagikan beberapa cara untuk merawat atau menyembuhkan hewan ternak yang terinfeksi PMK. Cara pertama adalah dengan memberikan vitamin untuk menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh sapi. Jika ada sapi yang terinfeksi, maka sementara harus dilakukan isolasi. Lalu kandang dibersihkan terlebih dahulu dan disemprot disinfektan. 

“Sapi yang terinfeksi PMK akan merasa kesakitan ketika makan. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan anti radang dan penghilang rasa sakit agar sapi dapat makan. Selain itu, pemberian antibakteri seperti sulfadimidine juga bisa menjadi pilihan," tambahnya. 

Baca Juga: Tak Terpengaruh PMK, Harga Daging Sapi di Malang Mulai Turun

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya