Komunitas Literasi dan Perpusnas Bahas Strategi Tingkatkan Minat Baca
Hampir 75 persen perpustakaan di daerah masih stagnan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Komunitas Rumah Literasi Indonesia (RLI) bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia membahas strategi untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Berbagai gagasan juga disampaikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mempermudah akses literasi di daerahnya.
1. Akses dan ketersedian buku masih minim
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas Nur Hadi Saputra menjelaskan, saat ini indeks minat baca secara nasional berada pada angka 52 atau di posisi sedang. Nur Hadi mengaku, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan minat baca ke daerah.
"Kita punya keterbatasan SDM, anggaran, harapannya stimulan yang kami berikan ke daerah semoga bisa menguatkan minat baca. Lewat bantuan koleksi, mobil perpustakaan, perangkat IT, dan perabotan," kata Nur Hadi saat menghadiri pertemuan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (30/9).
Salah satu yang membuat minat baca kurang optimal, katanya, karena akses dan ketersediaan buku di Indonesia masih minim.
"Kita di angka 52 dari indeks minat bacanya, itu di level menengah. Itu karena tidak adanya ketersediaan bacaan yang merata, medan dan kondisi geografis Indonesia yang sulit," tambahnya.
Baca Juga: Info Wisata Rowo Bayu di Banyuwangi yang Dikenal Serba Mistis
Baca Juga: Geliat Literasi Bangsa dengan Aksara Terbanyak di Dunia