TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangan Terampil Siswa SMKN 12 Surabaya Bikin Souvernir 

Limbah kulit sisa produksi sepatu

Siswa SMK Negeri 12 Surabaya saat memproduksi limbah kulit jadi gantungan kunci. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Deru mesin press, palu hingga mesin jahit beradu di sebuah ruangan berukuran lebih kurang enam kali enam meter persegi. Ruangan itu merupakan ruangan praktik Jurusan Kriya Kulit SMK Negeri 12 Surabaya.

Sekitar 18 siswa terlihat sedang sibuk mengerjakan limbah kulit jenis smooth grain sisa pembuatan sepatu menjadi marchendise. Pembuatan marchendise itu merupakan kerja sama SMKN 12 Surabaya dengan Jim Joker.

Baca Juga: Tinjau UMKM Tour of Kemala, Istri Kapolri Puji Rasa Kopi Banyuwangi

1. 12 meter kulit sapi diolah jadi 200 produk gantungan kunci

Siswa SMK Negeri 12 Surabaya saat memproduksi limbah kulit jadi gantungan kunci. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Total 40 feet atau sekitar 12 meter kulit sapi diolah menjadi 200 produk merchandise berupa gantungan kunci. Marchendise itu akan dibagikan kepada pembeli produk milik Jim Joker. 

Kepala Jurusan Kriya Kulit SMK Negeru 12 Surabaya, Firmansyah mengatakan, proses pembuatannya limbah kulit menjadi marchendise ini membutuhkan waktu tiga hari. Biasanya, prosesnya bisa cepat saat produk contoh langsung mendapat persetujuan dari industri.

"Biar bisa cepat kita pesan pisau pond dan jadi cepat motong untuk 100 produk dalam satu hari. Jadi kalau dua jenis produk bisa dua sampai tiga hari untuk proses potong,” jelas Firmansyah, Jumat (20/10/2023).

2. Proses pembuatan dari lembaran kulit jadi gantungan kunci

Siswa SMK Negeri 12 Surabaya saat memproduksi limbah kulit jadi gantungan kunci. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Firman pun menjelaskan proses pembuatan lembaran-lembaran kulit ini menjadi gantungan kunci. Awalnya, siswa-siswinya akan membuat prototipe terlebih dahulu yang kemudian diajukam kepada industri dalam hal ini Jim Joker, bila sudah disetujui pihaknya akan mulai menyiapkan pisau potongan pencetak model gantungan kunci.

"Lalu diseset (ditipiskan), kemudian perekatan, lalu penandaan jahitan, membuat lajur, lalu jahit, lalu menipiskan pinggir kulit, lalu finishing dengan krim dan emboss (pemberian brand timbul)," jelas dia.

Baca Juga: Kasus Kanker Payudara di Surabaya Meningkat 11 Persen

Berita Terkini Lainnya