Kasus Kanker Payudara di Surabaya Meningkat 11 Persen

1.677 orang di Surabaya menderita kanker payudara

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 1.677 orang di Surabaya menderita kanker payudara, tercatat hingga bulan September 2023. Kasus ini meningkat 11 persen dibanding tahun 2022 pada periode yang sama. 

"Kasus janker payudara  bulan September 2022 sebesar 1.343 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Jumat (20/10/2023). 

Nanik mengatakan, sampai dengan saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya Kanker Payudara. 

Faktor tersebut seperti, merokok atau terpapar asap rokok pasif.  Kemudian pola makan yang buruk, seperti makanan makanan tinggi lemak, rendah serat dan mengandung zat pengawet atau pewarna. 

"Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun, menopause atau berhenti haid setelah umur 50 tahun," ungkap dia. 

Kemudian, melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun,  tidak pernah menyusui anak, pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas.

"Di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara," jelas Nanik. 

Biasanya, kanker payudara terjadi pada rentang usia 19 sampai 59 tahun. Meski demikian, kanker tersebut bisa dicegah. 

"Upaya yang bisa dilakukan dengan SARARI (periksa payudara sendiri), melihat perubahan bentuk Payudara dan kulit di sekitar Payudara," tutur Nanik. 

Pencegahan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mencegah kanker payudara  mulai dari kegiatan skrining pada masyarakat, pemberian konseling tentang deteksi dini Kanker Payudara oleh kader kesehatan dan tenaga kesehatan kepada masyarakat. 

"Kami melaksanaan BINDU untuk masyarakat dan OPD, pemeriksaan IVA dan SADANIS bagi KSH (Kader Surabaya Hebat), Memfasilitasi pemeriksaan mamografi bagi KSH bekerjasama dengan RS. Adi Husada Undaan Wetan, hingga melakukan Kampanye Deteksi Dini Kanker Payudara berkolaborasi dengan RS Adi Husada Undaan dan RS. Onkologi," pungkas dia. 

Baca Juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, Masyarakat Surabaya Diminta Tak Panik

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya