TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengatur Keuangan Bagi Kamu Orangtua Baru

Punya anak tentu berbeda dengan hidup berdua

Ilustrasi keluarga. (pexel)

Saat kamu dan pasangan memutuskan untuk ingin memiliki anak, artinya kalian sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti fisik, mental, tentunya juga finansial. Yap, persiapan finansial penting karena memiliki anak mau tak mau akan mengubah kebutuhan rumah tanggamu secara drastis. Anak tidak membutuhkan biaya sedikit. Mereka membutuhkan banyak hal untuk tumbuh, seperti tempat tinggal yang nyaman, nutrisi, jaminan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya.

Maka dari itu, setiap orangtua yang bekerja perlu memiliki manajemen finansial yang matang terlepas dari seberapa banyak pendapatan yang mereka terima setiap bulan. Namun untuk mempermudah kamu untuk mengatur keuangan sebagai orangtua baru nantinya, berikut 5 tips dasar mengelola keuangan saat memiliki anak. 

Baca Juga: 7 Jurus Jitu Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Rp5 Jutaan

1. Menggunakan fasilitas yang diperoleh dari tempat kerja secara maksimal

Ilustrasi WFO sekaligus menjaga anak. (pexels)

Setiap perusahaan biasanya memiliki budaya korporasi masing-masing dan juga fasilitas masing-masing. Fasilitas di sini jangan hanya dilihat secara fisik saja ya, namun juga non fisik. Contohnya pemberlakuan kerja dari rumah (work from home/WFH), layanan asuransi, cuti, jam kerja yang fleksibel dan sebagainya.

Bedakan ya memanfaatkan fasilitas kantor demi keuntungan pribadi, dengan memanfaatkannya secara maksimal karena hak yang dimiliki. Gunakanlah fasilitas yang memang secara tertulis menjadi hak kamu sebagai karyawan, karena setiap karyawan biasanya mendapatkan hak atas fasilitas-fasilitas tertentu, yang biasanya tidak bisa didapatkan di tempat lain. Jadi, kamu bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin. 

Misalnya, jika kantormu memberlakukan WFH, kamu bisa memanfaatkannya dengan menghemat biaya transportasi dan sebagainya. Dan tentunya, waktu bersama keluarga lebih banyak. 

2. Membuat rencana pengeluaran

Ilustrasi financial planning. (pexels)

Mengatur alur pengeluaran adalah kunci dari manajemen keuangan dasar. Yang tentunya, hal ini sudah kamu pelajari bahkan sebelum menjadi orangtua. Bedanya, saat masih sendiri atau hidup berdua dengan pasangan, terkadang pengeluaran kemungkinan bisa kebablasan. Namun, itu terkadang tidak menjadi masalah besar. 

Masalahnya, saat kamu sudah memiliki anak, tanggung jawabmu sebagai orangtua tentu akan berlipat ganda. Untuk itu, kamu bisa memperketat lagi arus pengeluaran mingguan/bulanan/tahunan, agar tidak boros. Apalagi, keperluan anak tergolong banyak. Seperti asuransi kesehatan, perlengkapan sekolah dan kebutuhan lainnya. Kamu bisa menyisakan uang agar kamu lebih siap dengan semua keperluan ini. 

3. Menyiapkan dana darurat

Ilustrasi menyisihkan uang. (pexels)

Gelombang pandemi COVID-19 menyadarkan banyak orang, bahwa situasi dapat berubah kapan pun ke arah yang tidak pernah kita sangka-sangka. Yang paling diantisipasi, tentunya ketika situasi menjadi lebih buruk. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), alat kesehatan/vitamin, keperluan WFO atau sekolah online, dan sebagainya. 

Situasi-situasi tersebut adalah kondisi yang sulit kita tebak. Maka dari itu, perlunya memiliki dana darurat. Jika perlu, pisahkan dana darurat dengan tabungan. Sehingga jika ada keperluan mendadak, tabunganmu masih aman. Ini juga untuk mempermudah mengatur masuk dan keluarnya arus kas bulananmu. 

4. Sebisa mungkin hindari berhutang

Ilustrasi tagihan. (pexels)

Saat perekonomian keluarga stabil, terkadang utang bukan masalah besar. Karena kita berhutang tentunya sesuai perhitungan pendapatan bulanan. 

Namun, utang bisa menjadi masalah jika datang situasi tidak terduga saat perekonomian keluarga terpuruk. Terlilit utang dapat menyebabkan stres berkepanjangan dan mengganggu arus keuangan. 

Saat pandemi melanda, telah banyak kasus orang-orang yang terlilit utang baik malalui pinjaman online (pinjol) maupun kredit lainnya. Pemerintah memang membuat kebijakan seperti restrukturisasi dan relaksasi. Namun, alangkah lebih baik jika hal itu bisa dicegah lebih awal. Yakni dengan menghindari berhutang. 

Meski banyak layanan aplikasi sebagai paylater dan sebagainya, usahakan kamu tidak mudah tergiur kecuali memang benar-benar membutuhkan. Ingatlah bahwa betapa enaknya perasaan bebas dan damai tanpa memiliki tanggungan utang. 

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Keuangan saat Penghasilan Pas-pasan, Jangan Boros!

Verified Writer

Agustina Suminar

menulis dengan senang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya