8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!

Yang suka psikologi, kumpul!

Sigmund Freud, dikenal sebagai bapak psikoanalisis, telah meninggalkan warisan intelektual yang mendalam melalui berbagai karyanya dalam bidang psikologi. Pemikirannya tidak hanya memengaruhi disiplin psikologi modern, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan filsafat, sastra, dan budaya populer.

Bagi siapa pun yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang jiwa manusia, karya-karya Freud menjadi rujukan penting yang menawarkan wawasan tentang bawah sadar, mimpi, hingga perkembangan psikoseksual.

Buku-buku Freud tidak hanya ditujukan untuk para akademisi atau praktisi psikologi, melainkan juga cocok bagi kalangan umum yang ingin mengeksplorasi pemikiran tentang perilaku dan kejiwaan manusia.

Dengan gaya penulisan yang menggabungkan keilmiahan dengan narasi yang kaya, karya-karyanya mampu menjembatani ilmu psikologi dengan pemahaman populer tentang mentalitas manusia. 

Karya-karya Freud sangat relevan bagi mereka yang ingin memperluas wawasan tentang diri sendiri dan orang lain, terutama dalam konteks kehidupan modern yang penuh tantangan psikologis. Berikut adalah 8 buku psikologi karya Sigmund Freud yang bisa kamu baca.

1. The Interpretation of Dreams

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!The Interpretation of Dreams. instagram.com/@billareads

Dalam buku ini, Freud memperkenalkan teori revolusionernya tentang mimpi sebagai cerminan dari alam bawah sadar. Ia berpendapat bahwa mimpi bukan hanya sekadar aktivitas otak yang acak selama tidur, tetapi bentuk simbolis dari keinginan, pikiran, dan konflik batin yang ditekan.

Freud memperkenalkan konsep "kerja mimpi" (dream-work), yang mencakup mekanisme seperti kondensasi, pengalihan, dan dramatisasi, di mana pikiran bawah sadar menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menyembunyikan makna asli dari keinginan yang tertekan. Mimpi, menurutnya, adalah "jalan kerajaan menuju alam bawah sadar," memberikan akses ke lapisan terdalam dari pikiran yang biasanya tersembunyi.

Dengan menggunakan analisis mimpi pribadinya dan pasien-pasiennya, Freud menunjukkan bagaimana simbol-simbol mimpi dapat diinterpretasikan untuk mengungkap keinginan-keinginan tersembunyi, konflik internal, serta trauma masa lalu. Buku ini menjadi landasan utama bagi psikoanalisis, membuka jalan bagi pemahaman baru tentang perilaku manusia dan peran bawah sadar dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Sigmund Freud, Dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis

2. The Psychopathology of Everyday Life

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!The Psychopathology of Everyday Life. instagram.com/@rerun.n

Dalam buku ini Sigmund Freud mengeksplorasi fenomena keseharian yang tampak sepele, akan tetapi justru hal sepele tersebutlah yang mencerminkan aktivitas alam bawah sadar. Buku ini membahas berbagai bentuk "kesalahan" yang dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari, seperti lupa nama, kesalahan ucapan (slip of the tongue atau Freudian slip), kesalahan membaca, serta hilangnya benda-benda. Freud berpendapat bahwa kesalahan ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan ekspresi dari keinginan, konflik, atau pikiran yang ditekan.

Lebih lanjut dalam buku ini, Freud mengembangkan konsep bahwa tindakan kecil dan tampaknya tidak penting bisa mengungkapkan motivasi dan konflik batin yang tidak disadari. Kesalahan-kesalahan tersebut dianggap sebagai petunjuk terhadap keinginan yang ditekan atau perasaan tidak sadar yang berusaha muncul ke permukaan.

Freud menggunakan banyak contoh dari pengalaman pribadi, serta dari pasiennya, untuk menunjukkan bagaimana psikopatologi ini dapat terjadi pada setiap individu, bahkan dalam situasi yang sangat normal. The Psychopathology of Everyday Life memperkuat gagasan bahwa alam bawah sadar memainkan peran penting dalam perilaku manusia dan membantu memperluas pemahaman tentang psikologi manusia di luar konteks klinis.

3. Three Essays on the Theory of Sexuality

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!Three Essays on the Theory of Sexuality/.instagram.com/@jajansastra

Three Essays on the Theory of Sexuality adalah salah satu karya paling kontroversial dan penting dari Sigmund Freud. Dalam buku ini, Freud menguraikan teorinya tentang perkembangan seksual manusia dan peran seksualitas dalam membentuk kepribadian serta perilaku individu.

Freud membagi buku ini menjadi tiga esai utama. Esai pertama membahas perbedaan antara seksualitas infantil (seksualitas pada masa kanak-kanak) dan seksualitas dewasa, di mana ia mengemukakan bahwa dorongan seksual sudah ada sejak lahir dan berkembang melalui beberapa tahap.

Esai kedua menjelaskan konsep perversi atau penyimpangan seksual, yang menurut Freud adalah ekspresi dari dorongan-dorongan seksual yang tidak sepenuhnya berkembang sesuai norma sosial. Dalam esai ketiga, Freud memperkenalkan gagasan tentang Oedipus kompleks, di mana anak memiliki ketertarikan seksual pada orang tua lawan jenis dan perasaan cemburu terhadap orang tua sejenisnya.

Melalui karya ini, Freud merevolusi cara pandang tentang seksualitas, dengan mengungkapkan bahwa perkembangan seksual tidak hanya terbatas pada periode dewasa, tetapi dimulai sejak masa kanak-kanak dan membentuk banyak aspek kehidupan psikologis. Teorinya membuka diskusi lebih lanjut tentang hubungan antara seksualitas, identitas, dan gangguan psikologis.

4. Totem and Taboo

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!Totem and Taboo. instagram.com/@zoraqbook

Totem and Taboo adalah salah satu karya penting Sigmund Freud yang menjembatani antara psikologi dan antropologi. Dalam buku ini, Freud mengeksplorasi hubungan antara perkembangan individu dalam masyarakat modern dan perilaku masyarakat primitif, menggunakan teori psikoanalisis untuk menjelaskan fenomena budaya dan sosial.

Buku ini terdiri dari empat esai yang mengkaji topik seperti tabu, totemisme, dan asal mula agama serta moralitas. Freud berargumen bahwa masyarakat primitif mengekspresikan dorongan-dorongan bawah sadar, sama seperti individu, terutama melalui konsep totemisme, di mana kelompok sosial memuja binatang atau benda yang dianggap sebagai leluhur atau pelindung. Ia juga menyatakan bahwa tabu adalah larangan yang dihasilkan dari konflik emosional antara keinginan dan rasa takut.

Freud memperkenalkan konsep Oedipus kompleks dalam konteks masyarakat, mengusulkan bahwa pembunuhan figur ayah oleh kelompok laki-laki primitif menciptakan norma-norma moral dan agama. Ia melihat agama sebagai cara masyarakat mengatasi perasaan bersalah kolektif dan menyublimasi dorongan agresif yang ada di bawah sadar.

5. Beyond the Pleasure Principle

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!Beyond the Pleasure Principle. instagram.com/@tarabooksbanani

Dalam buku ini, Freud mengusulkan bahwa tidak semua perilaku manusia digerakkan oleh prinsip kesenangan, yaitu dorongan untuk mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Ia memperkenalkan konsep baru yang disebut prinsip kematian atau Thanatos, sebuah dorongan destruktif yang berlawanan dengan dorongan hidup (Eros).

Freud awalnya berpendapat bahwa semua perilaku manusia didasarkan pada upaya untuk mencapai kenikmatan atau mengurangi ketidaknyamanan. Namun, melalui pengamatannya terhadap trauma dan perilaku berulang. Sepertihalnya mimpi buruk pascatrauma pada veteran perang.

Ia pun mulai mempertanyakan pandangan ini. Freud mencatat bahwa individu sering mengulangi pengalaman yang menyakitkan atau traumatis, bertentangan dengan logika kesenangan.

Dalam "Beyond the Pleasure Principle," Freud menyimpulkan bahwa manusia juga memiliki dorongan bawah sadar untuk kembali ke keadaan tanpa kehidupan atau kematian. Dorongan ini bertujuan untuk mengembalikan organisme ke keadaan yang tidak peka terhadap rasa sakit dan ketegangan.

Ide ini memperluas teori Freud mengenai konflik batin manusia antara dorongan hidup (yang mengarah pada pertumbuhan, cinta, dan reproduksi) dan dorongan mati (yang berusaha menuju kehancuran dan ketenangan). Karya ini memperkenalkan dinamika baru dalam psikoanalisis dan menjadi dasar bagi perkembangan lebih lanjut dalam teori tentang insting dasar manusia.

6. The Ego and the Id

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!The Ego and the Id. instagram.com/@warungsastra

The Ego and the Id adalah salah satu karya penting Sigmund Freud yang memperkenalkan struktur tiga bagian dari jiwa manusia yakni "id, ego, dan superego". Dalam buku ini, Freud mendalami dinamika kompleks antara ketiga elemen ini dan bagaimana mereka membentuk perilaku serta kepribadian individu.

Freud menjelaskan bahwa id adalah bagian terdalam dari jiwa yang beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan, mewakili impuls dasar dan naluri primitif, seperti dorongan seksual dan agresi. Id tidak memedulikan kenyataan atau moralitas; tujuannya semata-mata untuk mencari kepuasan instan.

Sementara itu, ego bertindak sebagai mediator antara keinginan id dan realitas eksternal. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, berusaha menyeimbangkan kebutuhan naluriah dengan tuntutan dunia luar, termasuk norma sosial dan aturan logis. Ego juga berperan dalam mengendalikan dan menunda pemuasan keinginan hingga waktu dan tempat yang sesuai.

Freud juga memperkenalkan superego, yang mewakili suara moral dan etika yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Superego mengatur perilaku dengan menegakkan nilai-nilai moral, sering kali bertentangan dengan dorongan id.

7. Civilization and Its Discontents

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!Civilization and Its Discontents. instagram.com/@twbooks.lb

Civilization and Its Discontents merupakan salah satu karya paling terkenal Sigmund Freud yang membahas konflik mendasar antara individu dan masyarakat. Freud menjelaskan bahwa meskipun peradaban membawa kenyamanan, keamanan, dan keteraturan, ia juga menimbulkan ketidakpuasan yang mendalam bagi manusia.

Menurut Freud, peradaban dibangun dengan menekan naluri dasar manusia, terutama dorongan agresif dan seksual. Dalam upaya menjaga ketertiban sosial, manusia dipaksa untuk menahan keinginan-keinginan primitif ini, yang pada akhirnya menghasilkan ketidakbahagiaan.

Freud berpendapat bahwa ada ketegangan tak terhindarkan antara kebutuhan individu untuk kebebasan dan tuntutan masyarakat akan aturan, moralitas, dan pengorbanan.

Selain itu, Freud mengeksplorasi gagasan tentang "rasa bersalah" sebagai bagian dari kehidupan manusia dalam peradaban. Ketika manusia berusaha menyesuaikan diri dengan aturan sosial, rasa bersalah muncul karena adanya penekanan terhadap dorongan agresif yang tidak dapat sepenuhnya dipenuhi.

Freud juga mengajukan ide bahwa kebahagiaan manusia dalam peradaban bersifat terbatas dan bahwa konflik antara insting individu dan tuntutan sosial akan selalu ada. 

8. Moses and Monotheism

8 Buku Psikologi Karya Sigmund Freud, Yuk Baca!Moses and Monotheism. instagram.com/@bukukiri.id

Moses and Monotheism jadi karya kontroversial Sigmund Freud yang menggabungkan teori psikologi dengan sejarah dan agama. Dalam buku ini, Freud mengajukan hipotesis bahwa Nabi Musa, tokoh kunci dalam agama Yahudi, bukan orang Israel, melainkan orang Mesir, dan bahwa ia memperkenalkan ajaran monoteisme kepada bangsa Israel berdasarkan pengaruh dari Firaun Akhenaten, yang dikenal karena keyakinannya pada satu dewa, Aten.

Freud berargumen bahwa setelah membawa orang Israel keluar dari Mesir, Musa dibunuh oleh pengikutnya dalam sebuah pemberontakan. Freud menggunakan konsep psikologi dari teori Oedipus kompleks untuk menjelaskan bahwa memori kolektif tentang pembunuhan Musa terus hidup dalam budaya Yahudi dan menimbulkan perasaan bersalah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Perasaan bersalah ini, menurut Freud, menjadi dasar dari perkembangan agama monoteistik dan konsep Tuhan dalam tradisi Yahudi.

Freud juga mengeksplorasi bagaimana trauma kolektif dan represi psikologis membentuk budaya dan kepercayaan agama. Dengan mencampurkan sejarah, antropologi, dan psikologi, buku ini menawarkan pandangan yang unik dan provokatif tentang asal-usul agama monoteistik, meskipun banyak kritikus menganggap gagasan Freud spekulatif dan tidak didukung oleh bukti sejarah.

Delapan buku Sigmund Freud tadi dapat menjadi pilihan kamu untuk memperkaya pengetahuan tentang ilmu psikologi. Tentu, lebih dalam pada psikoanalisis. Tak jarang teori sosial juga saling bedekatan dengan psikologi pada teori Freud ini. Selamat membaca dan menyelami pengetahuan!

Baca Juga: 5 Tahap Perkembangan Menurut Freud, Teori Populer di Dunia Psikologi

Rachmaddani Rizki Saputra Photo Community Writer Rachmaddani Rizki Saputra

Jurnalis magang katanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya