Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Mitos Hewan dalam Budaya Jawa: Simbol, Pertanda, dan Pesan Tersembunyi

Ilustrasi kucing (pixabay.com/chiemsee2024)
Ilustrasi kucing (pixabay.com/chiemsee2024)
Intinya sih...
  • Ular masuk rumah merupakan tanda janji yang belum ditepati atau musibah
  • Kejatuhan cicak di kepala dianggap sebagai pertanda kesialan
  • Kupu-kupu masuk rumah bisa menjadi kedatangan tamu atau ada orang dengki

Dalam budaya Jawa, alam dan makhluk hidup di sekitarnya sering kali dianggap membawa pesan atau pertanda tertentu. Nggak heran kalau kehadiran hewan-hewan tersebut di rumah atau dalam kehidupan sehari-hari bisa dimaknai sebagai isyarat yang memiliki arti mendalam.

Beberapa mitos tentang hewan ini masih dipercaya sampai sekarang, terutama oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Meski terdengar seperti cerita turun-temurun, mitos tersebut sering menjadi pengingat untuk lebih waspada atau bersyukur dalam menjalani hidup.

1. Ular Masuk Rumah: Tanda Janji yang Belum Ditepati atau Musibah

Ilustrasi ular (pixabay.com/njas_sky)
Ilustrasi ular (pixabay.com/njas_sky)

Di lingkungan perkotaan, mungkin cukup jarang kita melihat ular berkeliaran di rumah. Tapi bagi masyarakat Jawa, munculnya ular baik yang berbisa maupun tidak dianggap sebagai pertanda khusus. Jika ular yang masuk rumah tidak berbisa, dipercaya sebagai simbol bahwa ada janji atau niat yang belum ditunaikan oleh penghuni rumah. Namun kalau ular berbisa yang datang, konon katanya hal tersebut menjadi sinyal akan datangnya musibah atau malapetaka yang harus diwaspadai.

2. Kejatuhan Cicak di Kepala: Pertanda Kesialan

Ilustrasi cicak (pixabay.com/yocasa)
Ilustrasi cicak (pixabay.com/yocasa)

Siapa yang tidak panik jika tiba-tiba kejatuhan cicak dari langit-langit rumah? Dalam kepercayaan Jawa, ini bukan hanya kejadian biasa, tapi diyakini sebagai tanda datangnya kesialan besar. Masyarakat Jawa percaya jika cicak jatuh tepat di kepala bisa menjadi isyarat akan datangnya musibah, kecelakaan, atau bahkan kematian. Meskipun terkesan menakutkan, mitos ini biasanya diartikan sebagai peringatan agar kita lebih berhati-hati dalam bertindak.

3. Kupu-Kupu Masuk Rumah: Kedatangan Tamu atau ada Orang Dengki

Ilustrasi kupu-kupu (pixabay.com/ralphs_fotos)
Ilustrasi kupu-kupu (pixabay.com/ralphs_fotos)

Kupu-kupu memang nampak indah, namun dalam budaya Jawa jika hewan tersebut masuk ke dalam rumah artinya ia membawa pertanda khusus yang dapat diartikan dari waktu kemunculannya. Jika kupu-kupu datang pada siang hari, hal tersebut diartikan bahwa akan ada tamu yang datang berkunjung. Tapi jika kupu-kupu masuk pada malam hari, masyarakat Jawa percaya bahwa itu bisa menjadi pertanda ada orang yang iri atau dengki terhadap keharmonisan keluarga di rumah tersebut.

4. Menabrak Kucing: Waspada Musibah

Ilustrasi kucing (pixabay.com/chiemsee2024)
Ilustrasi kucing (pixabay.com/chiemsee2024)

Pernah nggak secara nggak sengaja menabrak kucing saat berkendara? Dalam budaya Jawa, hal ini dianggap sebagai pertanda buruk yang bisa mendatangkan sial atau musibah. Untuk menghindari hal buruk terjadi, orang-orang dianjurkan untuk segera menguburkan kucing itu dengan cara yang baik. Konon, tindakan ini bisa menetralisir energi negatif yang mungkin timbul akibat kejadian tersebut.

5. Burung Dares: Isyarat Kematian

Ilustrasi burung dares (pixabay.com/ifinnsson)
Ilustrasi burung dares (pixabay.com/ifinnsson)

Burung Dares atau dikenal juga sebagai burung hantu kecil, memiliki suara khas yang terdengar seperti ucapan "res". Di sebagian wilayah Jawa Timur, kehadiran burung ini dipercaya sebagai pertanda datangnya kematian. Kalau burung ini bertengger di atap rumah dan bersuara, masyarakat meyakini bahwa akan ada anggota keluarga atau kerabat yang meninggal dunia. Meski tidak semua orang percaya, namun mitos ini masih hidup di hati masyarakat pedesaan.

6. Kolomonggo (Laba-laba Rumah): Pembawa Rezeki

Ilustrasi laba-laba (freepik.com/wirestock)
Ilustrasi laba-laba (freepik.com/wirestock)

Laba-laba rumah atau kolomonggo dalam bahasa Jawa, sering dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Kalau kolomonggo berkaki delapan masuk ke dalam rumah, hal tersebut dipercaya sebagai tanda akan datangnya rezeki. Bahkan, sarang laba-laba di sudut rumah pun nggak harus untuk segera dibersihkan karena diyakini akan membawa hoki. Ada juga yang percaya bahwa pola benang sarang laba-laba bisa membentuk angka keberuntungan tertentu yang berkaitan dengan mimpi atau rezeki tidak terduga.

7. Burung Prenjak Jawa: Pertanda Tamu Istimewa

Ilustrasi burung prenjak (pexels.com/bitnikgao)
Ilustrasi burung prenjak (pexels.com/bitnikgao)

Burung Prenjak Jawa adalah jenis burung kecil yang suaranya cukup nyaring dan sering ditemui di pekarangan rumah. Jika burung ini tiba-tiba hinggap di pagar atau masuk ke rumah, hal tersebut dipercaya sebagai pertanda akan datangnya tamu penting. Masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya masih cukup percaya pada mitos ini. Meskipun kini Prenjak sudah banyak dijadikan burung peliharaan, bagi sebagian orang tetap saja kemunculannya bisa menjadi tanda yang istimewa.

8. Tokek Bersuara Lebih dari 7 Kali: Tanda Keberuntungan

Ilustrasi tokek (Freepik.com/kuritafsheen77)
Ilustrasi tokek (Freepik.com/kuritafsheen77)

Dalam primbon Jawa, suara tokek ternyata juga memiliki arti tersendiri. Jika seekor tokek bersuara lebih dari tujuh kali secara berturut-turut, maka dipercaya akan datang keberuntungan bagi orang yang mendengarnya. Namun jika jumlah suaranya ganjil atau berhenti di angka tiga atau lima, justru dianggap sebagai pertanda kurang baik. Meskipun terkesan sepele, beberapa orang masih sering menghitung suara tokek untuk sekadar meyakinkan hati.

9. Kelelawar Masuk Rumah: Simbol Gangguan Energi

Ilustrasi kelelawar (freepik.com/byrdyak)
Ilustrasi kelelawar (freepik.com/byrdyak)

Kelelawar yang terbang masuk rumah seringkali bikin panik karena dianggap sebagai hewan yang mengganggu. Dalam budaya Jawa, kelelawar dipercaya membawa energi negatif jika tiba-tiba muncul di dalam rumah. Mitosnya, kelelawar adalah simbol adanya gangguan atau aura buruk di lingkungan rumah. Oleh karena itu, biasanya orang akan segera mengusir kelelawar dan melakukan doa atau bersih-bersih rumah agar suasana kembali positif.

10. Semut Hitam Berbaris Masuk Rumah: Pertanda Rezeki

Ilustrasi semut hitam (pexels.com/egorkamelev)
Ilustrasi semut hitam (pexels.com/egorkamelev)

Meskipun kecil dan sering dianggap mengganggu, semut hitam justru membawa makna positif dalam mitos Jawa. Bila semut-semut ini masuk rumah dalam jumlah banyak dan berbaris, hal tersebut diyakini sebagai tanda akan datangnya rezeki. Biasanya pertanda ini muncul ketika pemilik rumah sedang dilimpahi keberkahan atau akan menerima kabar baik dalam waktu dekat. Jadi, lain kali kalau lihat semut masuk rumah, jangan langsung dibasmi, ya!

Mitos-mitos hewan dalam budaya Jawa memang penuh makna dan simbolik. Terlepas dari kita percaya atau tidak, mitos ini menunjukkan betapa leluhur kita sangat menghargai hubungan antara manusia dan alam semesta. Sebagai warisan budaya, mitos ini bisa menjadi pengingat agar kita lebih peka, menjaga etika terhadap lingkungan, dan tidak mengabaikan isyarat-isyarat kecil yang bisa jadi membawa pesan penting dalam hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us