5 Film Berlatar 10 November, Perjuangan Mengusir Penjajah

Selamat Hari Pahlawan. Merdeka!

Peringatan Hari Pahlawan sebentar lagi dan Kota Surabaya sudah diramaikan dengan berbagai kegiatan menjelang 10 November mendatang. Bagi arek-arek Surabaya, setiap tahunnya peringatan 10 November selalu menjadi hari yang ditunggu-tunggu.

Rasa nasionalisme menggelora ketika mengingat pertempuran selama berminggu-minggu di kota tersebut. Tak hanya arek-arek Suroboyo, bahkan masyarakat di daerah Jatim lainnya juga berbondong-bondong menjadi pasukan berani mati demi memperjuangkan tanah air. 

Meski 77 tahun berlalu, namun rasanya Hari Pahlawan selalu membawa semangat sekaligus duka mendalam tentang pertempuran yang membuat ribuan rakyat Indonesia gugur dan ratusan ribu orang mengungsi ke luar Surabaya. 

Untuk membawa lagi kenangan dan semangat nasionalisme tersebut, berikut 5 daftar film yang bisa jadi tontonan bersama keluarga untuk memperingati Hari Pahlawan besok. 

1. November 1928 (1979)

5 Film Berlatar 10 November, Perjuangan Mengusir PenjajahPoster film November 1928. (Wikipedia)

Seperti judulnya, November 1928 adalah film dengan latar November tahun 1928. Meski latarnya jauh dari peristiwa 10 November 1945 seperti yang kita kenal saat ini, namun film karya Teguh Karya ini menjadi film lawas yang patut diperhitungkan. Bagaimana tidak, rilis di tahun 1979, November 1928 sukses meraih 7 Piala Citra di Festival Film Indonesia untuk kategori film terbaik, sutradara terbaik (Teguh Karya), aktor pendukung terbaik (El Manik), sinematografi terbaik (Tantra Surjadi), tata artistik terbaik (Benny Benhardi), tata suara terbaik (Suparman Sidik), dan tata musik terbaik (Franki Raden, Sardono W. Kusumo, Slamet Rahardjo).

Bertemakan loyalitas dan pengkhianatan, November 1928 berkisah tentang kelompok penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan Hindia Belanda saat itu. Kisah bermula saat Kapten van der Borst mengorek informasi tentang lokasi persembunyian tangan kanan Pangeran Diponegor Sentot Prawirodirdjo. Dari sana terlihat bagaimana beberapa orang pribumi yang gila jabatan melakukan pengkhianatan dengan mengorbankan orang lain.

Begitu juga di tubuh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Rasa iri dengki dan ambisi pribadi membuat petinggi Hindia Belanda saling menaruh curiga satu sama lain. Knflik antara Belanda dan Pangeran Diponegoro di sini hanya menjadi latar belakang. Namun lebih jauh, November 1928 menyoroti tentang konflik kepentingan para bawahan, baik sesama pribadi maupun bawahan di pihak Hinda Belanda.

Baca Juga: Doel Arnowo dan Rahasia 10 November 1945

2. Soerabaia 45 (1990)

5 Film Berlatar 10 November, Perjuangan Mengusir PenjajahPoster film Soerabaia 45. (Wikipedia)

Film Soerabaia 45 (Merdeka atau Mati) ini disutradari oleh Imam Tantowi dan menampilkan aktor dan aktris kawakan seperti Nyoman Swadayani, Leo Kristi dan Usman Effendy. Secara khusus, film ini menyoroti momen bersejarah di Kota Surabaya pada 10 November 1945. Mulai dari Bung Tomo yang menggelorakan semangat arek-arek Surabaya, perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato hingga matinya perwira tinggi Inggris AWS Mallaby.

Soerabaia 45 dirilis pada tahun 1990 dan sengaja dibuat untuk rekonstruksi ulang peristiwa heroik 10 November dalam sebuah karya visual dari sudut pandang rakyat biasa. Seperti menceritakan bagaimana kemarahan rakyat Surabaya yang meledak begitu mengetahui bahwa pasukan Sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Perlawanan bersenjata pun berkobarkan. 

Pertempuran yang memakan waktu tiga minggu tersebut menjadi salah satu perlawanan terbesar rakyat Indonesia melawan Belanda. Setidaknya ada hingga 16 ribu pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200 ribu rakyat sipil mengungsi ke luar Kota Surabaya. Tak heran jika 10 November lalu diresmikan menjadi Hari Pahlawan karena banyaknya rakyat yang bertaruh nyawa untuk mempertahankan tanah air. 

3. Trilogi Merdeka

5 Film Berlatar 10 November, Perjuangan Mengusir PenjajahTrilogi Merdeka. (IMDb)

Trilogi merdeka adalah seri terdiri dari 3 film yang dirilis selama dua tahun yang mengisahkan tentang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Trilogi Merdeka dimulai dari film Merah Putih (2009), lalu dilanjutkan dengan Darah Garuda (2010) dan diakhiri dengan Hati Merdeka (2011). 

Film diawali dengan kisah tentang para pejuang dengan tokoh fiktif, dengan latar belakang peristiwa Agresi Militer Belanda I. Mereka bersahabat dan bersama-sama berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama. Beberapa aktor dan aktris papan atas membintangi film ini seperti Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Ranggani Puspandya, Astri Nurdin, Michael Bell, Nugie, dan Aldy Zulfikar.

Trilogi Merdeka masuk dalam jajaran film Indonesia dengan biaya produksi termahal dengan menghabiskan Rp60 miliar untuk ketiga film tersebut. Apalagi, Trilogi Merdeka juga melibatkan kru film dari luar negeri yang telah berpengalaman di industri film Hollywood.

4. Sang Kiai (2013)

5 Film Berlatar 10 November, Perjuangan Mengusir PenjajahCuplikan film Sang Kiai. (Youtube/UNGU Band)

Tentu bagi mereka anggota Nahdlatul Ulama (NU), film Sang Kiai tentu tidak asing. Film Sang Kiai mengisahkan seorang pejuang kemerdekaan sekaligus ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh Kyai Haji Hasyim Asy'ari. 

Kiai Hasyim lah yang mengeluarkan Resolusi Jihad, saat Ir. Soekarno mempertanyakan bagaimana hukum umat Islam membela tanah air. Sejak Resolusi Jihad itu dikeluarkan, banyak santri yang berduyun-duyun ke Surabaya untuk melawan penjajah. Didukung dengan semangat spiritual keagamaan, membuat para santri dan rakyat Indonesia yang lain menjadi pasukan yang berani mati melawan Belanda dan sekutunya. 

Bahkan di Jombang sendiri, barisan santriwati juga merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri yang selamat, pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani, tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar.

Film Sang Kiai besutan sutradara Rako Prijanto keluar meraih Piala Citra sebagai Film Terbaik di Festival Film Indonesia. Rako Prijanto juga keluar sebagai sutradara terbaik melalui film ini. 

5. Battle of Surabaya (2015)

5 Film Berlatar 10 November, Perjuangan Mengusir PenjajahBattle of Surabaya. (wikipedia)

Berbeda dengan lainnya, Battle of Surabaya adalah film animasi 2 dimensi bergenre drama, aksi dan sejarah yang diproduksi MSV Pictures dan disutradarai oleh Aryanto Yuniawan. Meski sebagian tokoh dan cerita yang ditampilkan fiktif, namun film ini mengambil latar belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada saat perang Surabaya 1945.

Berkisah tentang petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya. Sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia, berbagai peristiwa ia lalui mulai dari kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi di tengah pertempuran 10 November. 

Film ini menyajikan visualisasi yang apik dari pengeboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. Begitu juga saat langit Surabaya kembali merah karena kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Nama-nama pahlawan seperti Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain juga ditampilkan sebagai tokoh pembangkit semangat arek-arek Suroboyo dan pemuda Indonesia untuk bangkit melawan penjajah. 

Berikut deretan film tentang kisah heroik perjuangan melawan penjajah yang seru dan cocok ditonton bersama keluarga di momen 10 November nanti. 

Baca Juga: 8 Tokoh Penting dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Agustina Suminar Photo Community Writer Agustina Suminar

menulis dengan senang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya