4 Kuliner Ekstrim di Banyuwangi, Ada Belalang Goreng

Banyuwangi selalu memiliki daya tarik untuk kembali dikunjungi. Selain memiliki banyak potensi wisata alam yang menawan, kekayaan budaya dan kulinernya tidak kalah menarik perhatian.
Tentang keragaman kuliner, Kabupaten banyuwangi dikenal dengan hidangan yang beragam, dari bercita rasa gurih, pedas, manis hingga yang asam menyegarkan.
Beberapa hidangan khas Banyuwangi juga nyeleneh, seperti rujak soto yang merupakan perpaduan dua jenis makanan. Meski demikian nyeleneh, sajian rasanya tidak mengecewakan.
Nah, di Banyuwangi ada juga kuliner ekstrim yakni hidangan yang terbuat dari bahan tidak lazim bagi kebanyakan orang.
Penasaran? Berikut bahan tidak lazim yang jadi makanan di Banyuwangi, Check it out:
1. Belalang Goreng

Walang atau Belalang merupakan serangga yang menjadi hama tanaman. Ternyata di Banyuwangi belalang menjadi santapan bercita rasa gurih dengan cara digoreng kering.
Kuliner belalang bisa ditemukan ketika musim hujan, antara Januari hingga Mei. Banyak ditemukan di sepanjang jalan Jatirejo, Desa Glagahagung, Kecamatan Purworejo. Di tempat ini biasa menjual belelang jati mentah yang baru ditangkap namun juga ada belalang goreng yang sudah dikemas.
Belalang goreng bisa dimakan langsung atau disantap dengan nasi hangat. Namun perlu diketahui belalang mengandung protein tinggi, bagi orang dengan intoleran terhadap protein, sebaiknya tidak mencobanya karena bisa menyebabkan biduran.
2. Botok Tawon

Tawon atau lebah, merupakan serangga kecil yang bisa menyengat hingga menyebabkan rasa nyeri dan bengkak. Namun di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi lebah dengan sarang-sarangnya dijadikan olahan makanan.
Ada botok tawon yang bisa ditemukan dengan mudah di tempat makan di Banyuwangi. Anakan tawon atau larva tawon yang tinggal dalam sarang dicampur dengan kelapa parut dan bumbu kemudian dimasak dengan cara dikukus.
Botok tawon memiliki cita rasa gurih dengan tekstur kenyal. Saat mengigit larva tawon akan keluar cairan asam dari perutnya.
Selain dimasak botok, larva tawon juga dimasak sebagai hidangan berkuah berupa sup tawon.
3. Sate Bekicot

Berikutnya ada bekicot, binatang melata yang memiliki cangkang keras melindungi tubuhnya. Bekicot bisa ditemukan di kebun-kebun petani dan hidup sebagai hama.
Di Banyuwangi bekicot diolah menjadi masakan yang mudah ditemukan di warung makan. Ada krengsengan bekicot, bekicot saus padang, sate bekicot hingga bekicot krispi.
Tekstur bekicot yang kenyal dengan cita rasa gurih membuat orang ketagihan begitu mencobanya. Tingginya minat pada olahan bekicot, membuat binatang tersebut mulai dibudidayakan.
4. Tongseng Biawak

Selanjutnya ada biawak, binatang yang menyerupai kadal berukuran lebih besar. Binatang ini merupakan hama bagi peternakan karena sering memangsa ayam, bebek dan binatang kecil lainnya.
Tapi beda halnya jika si biawak sudah dimasak menjadi tongseng. Jika biasanya tongseng menggunakan ayam atau daging sapi, di Banyuwangi biawak pun dimasak tongseng.
Daging biawak memiliki tekstur seperti ayam namun lebih alot. Tingginya peminat karena daging biawak dipercaya berkhasiat mengobati alergi kulit.
Tongseng biawak dapat ditemukan di warung pinggir jalan di daerah Jajag dan Genteng.
Itu dia kuliner ekstrim Banyuwangi yang dibuat dari bahan tidak lazim dikonsumsi. Ada yang berani coba?