TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertahan dengan Harapan, Cara Pengusaha Muda Surabaya Ini Bangkit

Sempat kebakaran hingga jadi korban perampokan

Memulai bisnis kerajinan kulit seperti dompet dan tas dari garasi kecil, kini Revolt Industry mampu mempekerjakan 40 karyawan. Dok. istimewa.

Surabaya, IDN Times – Tak ada jalan instan untuk menjadi besar. Begitulah ungkapan yang tepat mengilustrasikan kisah Agung Dwi Kurnianto (31) dan empat temannya dalam membangun UMKM Surabaya bernama Revolt Industry.

Dalam momentum peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 ini, Agung membagikan kisah perjuangannya merintis usaha, jatuh, dan kemudian bangkit dengan harapan.

Baca Juga: BUMD Surabaya Beri Pinjaman Lebih dari Rp1 Miliar untuk 419 UMKM

1. Memulai Revolt Industry

Revolt Industry mengangkat produk lokal agar bisa bangkit bersama karena UMKM lokal adalah penggerak ekonomi nasional. Dok. istimewa.

Agung dan teman-temannya memulai menapaki dunia bisnis kerajinan kulit seperti dompet dan tas sejak mereka lulus kuliah. Dimulai dari sebuah tempat di garasi kecil, Agung dkk mengakrabi mesin jahit. "Bermodal nekad, kami berlima autodidak belajar menjahit, memanage tim, bisnis dan keuangan. Semua belajar dari internet," ujar Agung, Rabu (27/10/2021).

Lalu, di pertengahan 2014, Revolt Industry resmi berdiri. Revolt kata Agung bisa diartikan perjuangan, perlawanan atau pemberontakan untuk bangkit, sedangkan kata Industry melambangkan sesuatu yang terus bergerak.

"Bisnis kami adalah perjuangan tanpa henti untuk mengangkat produk lokal agar kita bisa bangkit bersama karena UMKM lokal adalah penggerak ekonomi nasional," kata Agung.

2. Tempat usaha sempat ludes terbakar, kebanjiran hinggga jadi korban perampokan

Revolt Industry mengangkat produk lokal agar bisa bangkit bersama karena UMKM lokal adalah penggerak ekonomi nasional. Dok. istimewa.

Revolt Industry pertama kali memasarkan produk lewat sebuah event di Surabaya. Penjualan mereka meledak usai mengikuti event tersebut. Namun di akhir tahun 2014, tempat usaha mereka ludes terbakar dalam 15 menit.

"Akhirnya kami mulai lagi dari nol, bahkan dapat dibilang minus. Langkah awal dengan sewa kontrakan. Sempat mengalami kebanjiran, perampokan dan masih banyak tantangan lain, tetapi selama masih ada harapan, kami tetap melanjutkan perjuangan," ujar Agung.

Baca Juga: Mengenal GoModal: Pinjaman Modal Usaha Untuk Mitra Usaha Gojek

Berita Terkini Lainnya