TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi Jatim 2020 Diprediksi Mentok 5,8 Persen, Emil: Sudah Bagus Itu

Diprediksi akan terdampak trade war dan Brexit

Konferensi Pers akhir tahun 2019 dan outlook prioritas 2020 Pemprov Jawa Timur (IDN Times/Vanny El Rahman)

Surabaya, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur pada 2020 masih berkutat pada angka 5 persen.

“Kami prediksi Jawa Timur tumbuh 5,4 sampai 5,8 persen,” kata Difi saat konferensi pers akhir tahun di Kantor Gubernur Jawa Timur, Minggu (29/12).

1. Angka 5 persen dinilai sudah bagus

Konferensi Pers akhir tahun 2019 dan outlook prioritas 2020 Pemprov Jawa Timur (IDN Times/Vanny El Rahman)

Menambahkan keterangan Difi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai, angka 5 persen sudah patut diapresiasi bagi provinsi sekelas Jawa Timur. Penegasan tersebut merupakan jawaban Emil atas pertanyaan salah satu awak media ihwal pesimisme ekonomi pada 2020 karena hanya mematok angka 5 persen.

“Jadi pertumbuhan itu memang harus realistis,” jawab Emil.

Dia menyambung, “Apakah ada pesimisme ekonomi? Memang kenyataan outlook tahun depan, asumsi dari APBN 5,3 persen, ada kemungkinan di bawah itu. Tapi, tadi angka dari BI kisaran 5,4 sampai 5,8. Untuk negara Indonesia dan provinsi seperti Jawa Timur, angka itu sudah sangat bagus.”

2. Ekonomi global masih tidak stabil

Unsplash.com/Alexander Mils

Alumni Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) itu menggarisbawahi dua fenomena global yang menyebabkan ekonomi dunia cenderung tidak stabil.

“Perang dagang masih meningkat dan Brexit dengan terpilihnya Partai Konservatif, Inggris akan keluar dari Uni Eropa tentu akan berpengaruh terhadap ekonomi global. Hal-hal seperti ini akan jadi consideration,” tambah dia.

Baca Juga: Banyak Tantangan, Pertumbuhan Ekonomi di 2020 Diprediksi 5,3 Persen 

3. Mengoptimalkan Perpres 80 Tahun 2019

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Untuk mendongkrak ekonomi provinsi, kembali kepada Difi, ia berharap dunia usaha merespons positif Perpres 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Oleh sebab itu, sosialisasi kepada dunia usaha adalah kunci utamanya.

“Perpres ini akan berusaha memberikan multiplier effect. Dan penting untuk sosialisasi kepada dunia usaha, sehingga tidak harus menunggu proyek selesai, setidaknya mereka well informed dengan proyek-proyek nasional yang ada di Jawa Timur, sehingga mereka sudah menyiapkan langkah-langkah ekspansi korporasi,” terangnya.

Baca Juga: Didorong Konsumsi Rumah Tangga, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Stagnan

Berita Terkini Lainnya