TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stok Capai 10.600 Ton, Bulog Pastikan Beras Jelang Ramadan Aman

Lokasi operasi pasar akan ditambah

Madiun, IDN Times – Perum Bulog Sub Divre IV Madiun memastikan persediaan beras mampu mencukupi kebutuhan warga selama beberapa bulan ke depan. Termasuk ketika menjelang Ramadan dan Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi.

Wakil Kepala Perum Buog Sub Divre IV Madiun Andromeda mengatakan  jumlah stok beras di gudang salah satu BUMN itu sebanyak 10.600 ton. Jumlah itu untuk jenis medium yang dipasok oleh petani dari Kabupaten/Kota Madiun dan Kabupaten Ngawi.

“Persediaan yang ada bisa mencukupi kebutuhan operasi pasar untuk 20 bulan lebih,” kata dia, usai kegiatan High Level meeting TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di ruang Gedung Pemkot Madiun, Rabu (24/4).

1. Lokasi operasi pasar ditambah

Menurut Andromeda, rata-rata kebutuhan beras untuk operasi pasar setiap bulan sebanyak 150 ton. Jumlah itu sesuai dengan kegiatan yang berlangsung sejak Januari hingga April ini yang menghabiskan 600 ton beras.

Adapun pelaksanaan pasar murah selama Ramadan akan ditambah dengan menempatkan lokasi baru. Jika sebelumnya berlangsung di Pasar Sleko, Pasar Besar, maka juga akan dilaksanakan di Gudang Bulog di wilayah Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo.

Selain beras  medium dan premium, perempuan ini menyatakan, sejumlah komoditas bahan pokok bakal ikut dijual dalam pasar murah tersebut. “Gula pasir, tepung terigu, dan bawang putih,” ujar Andromeda kepada IDN Times.

2. Antisipasi gejolak kenaikan harga kebutuhan pokok

Sekretaris Daerah Kota Madiun Rusdiyanto, menyatakan operasi pasar yang bakal dilakukan merupakan upaya penstabilan harga kebutuhan pokok. Sebab, ketika menjelang Ramadan maupun Lebaran sejumlah komoditas akan mengalami kenaikan harga. Itu karena permintaan atau kebutuhan warga meningkat seperti tahun – tahun sebelumnya.

“Operasi pasar akan dilakukan ketika diketahui terjadi gejolak harga, seperti beras, tepung terigu, minyak goreng, telur, daging” ujar dia ditemui di tempat yang sama.

3. Pemkot ajukan permintaan bawang putih ke Pemprov Jatim

Khusus untuk komoditas bawang putih, ia menuturkan, permintaan pengiriman sudah dilayangkan Pemkot Madiun ke Pemprov Jatim melalui Dinas Perdagangan. Beberapa hari lalu, sebanyak 4 ton bawang sudah didistribusikan dan dijual dalam pasar murah lantaran harganya melambung tinggi. Bahkan, menjadi penyebab inflasi tertinggi dengan nilai 0,083 persen atau mengalami kenaikan harga 29,97 persen pada Maret lalu.

Karena itu, pihak Pemkot Madiun kembali mengajukan permintaan droping bawang putih ke Pemprov Jatim sebanyak 16 ton. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. “Kalau dipenuhi, Insya Allah kebutuhan bawang putih cukup. Kami meminta agar segera dipenuhi,” kata Rusdiyanto.

Berita Terkini Lainnya