TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wacana Masuk Mal Surabaya Wajib Vaksin, Pakuwon Grup Sudah Siap

Pengelola tinggal menunggu instruksi pusat

pakuwon.com

Surabaya, IDN Times - Pemberlakuan pengunjung masuk mal wajib sudah vaksin menjadi salah satu alternatif solusi agar pusat-pusat perbelanjaan bisa kembali buka. Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mendukung dan siap menjalankannya jika memang diberlakukan.

Baca Juga: Mal Tutup di Kota Mojokerto, 1.200 Karyawan Dirumahkan

1. Masuk mal wajib vaksin bisa timbulkan rasa keamanan lebih tinggi

instagram.com/evicutez04

Sutandi mengatakan bahwa wacana wajib menunjukkan bukti vaksin bagi pengunjung mal ini sudah dalam proses pembahasan APPBI Pusat. Menurutnya, rencana tersebut merupakan langkah yang positif. Dengan demikian, para pengunjung, pengusaha, dan karyawan mal bisa merasa lebih aman dari penularan COVID-19.

"Itu akan menciptakan kondisi lingkungan di mana semua yang ada di dalam mal itu sudah tervaksin. Ada lebih security (keamanan) kalau ada di mal," ujar Sutandi saat dihubungi IDN Times, Senin (9/8/2021).

2. Turut mendukung upaya percepatan vaksin

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Lebih lanjut, Sutandi merasa bahwa kewajiban tersebut turut mendukung upaya percepatan vaksin. Ia tak masalah jika warga merasa terpaksa harus vaksin demi ingin masuk ke mal. Karena baginya, vaksin COVID-19 adalah sebuah keniscayaan agar pandemik segera berakhir.

"Kita kan memang mau gak mau harus vaksin. Ini bukan pilihan. Semua orang harus vaksin. Jadi sepertinya bukan masalah jika mau masuk mal harus sudah vaksin," tuturnya.

3. Berharap mal jadi sentra vaksinasi

pakuwon.com

Namun, Sutandi memberi catatan. Jika nantinya wacana tersebut benar-benar diterapkan, ia berharap pusat perbelanjaan dapat menjadi sentra vaksinasi juga. Sehingga, mal bisa turut berperan dalam upaya percepatan dan pemerataan vaksin.

"Jadi warga yang belum tervaksin ini bisa mendapatkan vaksin. Kita tahu Surabaya itu masih berapa persen yang sudah vaksin. Kendalanya kan distribusi masih tersendat. Ini bagaimana pemerintah bisa mempercepat supaya masyarakat bisa tervaksin. Kalau gak ya repot," ungkapnya.

Baca Juga: 180 Ribu Orang di Surabaya Terancam Dirumahkan Jika Mal Tutup

Berita Terkini Lainnya