Marak Fintech, Ekonom Unair Ingatkan Bahaya Gelembung Ekonomi
Bisa saja uang di dunia maya lebih banyak dari dunia nyata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Bisnis teknologi keuangan atau financial technology (fintech) yang saat ini meraja lela di Indonesia seperi gopay, Ovo, dana, dan lainnya bisa menimbulkan salah satu efek samping yaitu gelembung ekonomi. Hal ini disampaikan oleh pakar ekonomi Universitas Airlangga, Dr. Wisudanto, SE., MM, CFP, ASPM.
Baca Juga: BRI Jadikan Fintech sebagai Partner Kolaborasi Bisnis Perbankan
1. Ada kemungkinan gelembung ekonomi akibat fintech
Wisudanto menjelaskan, banyaknya fintech perlu menjadi perhatian lantaran berpotensi menimbulkan salah satu permasalah ekonomi yaitu gelembung ekonomi atau economic bubble. Gelembung ekonomi ini bisa timbul akibat transaksi produk atau asset dengan harga yang lebih tinggi dari nilai fundamentalnya.
"Sebagai contoh adalah karena memanfaatkan teknologi dan dunia maya terdapat kemungkinan uang yang dimasukan seseorang dalam akun fintech-nya, dicatat dua kali lipat oleh sistem atau digelembungkan oleh sistem," ujar Wisudanto, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: Fintech Dinilai Bisa Jadi Alternatif Penyaluran Bansos